Saturday, August 26, 2006

Suami-Istri

Entah mengapa, topik ini lagi ‘in’ di kepalaku...

Beberapa hari yang lalu temanku mengabarkan bahwa keluarganya tengah diguncang masalah berhubungan dengan orang lain yang ingin memasuki wilayah rumah tangganya. Kata-katanya yang tidak dapat kulupakan: “Kenapa g harus ngalamin ini sekarang sih ?”

I dont know the answer...

Kemarin lalu juga, temanku yang lain menelpon, mengabarkan betapa seharusnya sepasang suami-istri itu saling mencintai...betapa kueselnya dia (saat itu) karena istrinya tidak bisa memenuhi keinginannya (betapa sang pelajar ini merasa mumet bahwa teori yang selama ini dianutnya tidak cocok dengan prakteknya di lapangan). Kata-katanya yang tidak aku lupa, “aku ingin istriku menjadi seperti...”

Aku katakan pada temanku yang satu ini: istrimu bukan objek, dia dan dirimu sama-sama subjek...kalian menikah bukan karena istrimu bisa kamu bentuk sesuai keinginamu, tetapi bagaimana saling menyesuaikan diri dan mencapai tujuan dari menikah itu sendiri...

Which brings me to other q:

Apa ya tujuan orang menikah?
Apa betul suami-istri sama-sama subjek?
Jangan-jangan 2-2nya hanya objek?
Pengertian subjek dan objek ini seperti apa sih ?

Di tempat lain, seorang temanku yang lain sedang berjuang menempatkan diri di posisi yang tepat dalam pernikahannya. Saat semua orang berteriak “CERAI!” dia malah semakin kukuh ingin sebaliknya...kadang aku berpikir...tanpa disadari..apa yang dilakukannya malah mewujudkan kata-kata cerai tersebut...

Hiks...

Aku makin bingung

Pikirku, pernikahan itu sederhana...

Which makes everybody laughing at me

Aku tidak punya sosok tertentu untuk jadi sosok ideal seorang suami

Aku hanya menuliskan 3 hal yang akan kupertimbangkan sebelum melangkah ke pernikahan (jika ada yg mengajakku tentu)

Ah...
Yg aku bayangkan dari sosok suamiku:

Dia bangga mengenakan cincin nikahnya

(Amiienn.....)

Wednesday, August 23, 2006

RIP


Tuhanku, tampaknya aku belum lagi merasa takut padamu
Tampaknya aku juga belum lagi mencintaimu
Tampaknya juga aku belum pula menempatkanmu sebagai nomor 1

Astagfirullah...

Mengapa aku masih mengalah pada nafsuku?
Mengapa aku masih sering berkata kasar pada orangtuaku?
Mengapa aku masih menuju ke manusia daripada kepadamu?

Astagfirullah...

Mengapa aku lebih mudah menemukan keburukan orang lain
Mengapa aku susah sekali untuk tidak berkompetisi dengan yang lain
Mengapa aku selalu menanti berita oranglain
Walaupun itu tak berkaitan denganku
Walaupun itu tidak membawa apa-apa untukku

Astagfirullah...

Aku memang berusaha untuk tidak melakukan dosa besar
Yang terdaftar diajarkan guru agamaku dari SD-SMA

Tapi

Aku juga tidak berusaha mendekatkan diri denganmu
Aku juga tenang-tenang saja merasa cukup baik

Astagfirullah...

Aku masih bisa sombong
Aku masih bisa membuang-buang rejeki pemberianmu dengan percuma
Aku masih bisa mencibirkan saudaraku yang lain
Aku masih bisa membicarakan keburukan mereka

Astagfirullah...

Padahal engkau sudah menunjukkan keperkasaanmu
Padahal engkau berkali-kali memberikan petunjukmu
Padahal ujian (kalau itu bernama ujian) pun sudah berkali-kali kau berikan

Astagfirullah...

Mengapa tetap aku memalingkan wajah darimu
Mengapa lebih mudah untuk menyerah pada yang biasa

Astagfirullah...

Semoga engkau sang maha sabar
Semoga aku tak berjalan semakin jauh
Semoga aku ....

Astagfirullah...

Tuesday, August 15, 2006

mencari lelaki

if u want to marry a man, make sure that:

1. He's not in a relationship (romantic/marriage) with another woman/man
2. He's looking for a partner not a maid/mother
3. He must love God

hehehe

Friday, August 11, 2006

cu...cu....jess...jesss...


Ada satu tempat yang selalu membuatku merasa bersedih. Tempat itu selalu membuatku jadi depresi, selalu membuatku menitikkan air mata, selalu membuat mood-ku drop...

Aku begitu tidak suka stasiun kereta api dan pemandangan kereta-nya...begitu banyak kesedihan yang aku lihat di situ. Sejak berjalan menuju ke tempat pembelian tiket aja, sudah begitu banyak yang terlihat yang membuatku bertanya-tanya....cocokkah aku memohon-mohon pada tuhan sendirian, sedangkan aku tidak mengulurkan apapun pada sodara-sodaraku yang bergelimpangan disana. Naik ke atas menunggu kereta pun begitu banyak orang-orang yang bertubuh kurus kering mengais2 tempat sampah dan di bawahnya....ah....sedih....

naik ke dalam keretanya pun...am speechless....there's so many things you see...that you feel helpless...i'm chicken out...cant do anything...

hiks...hiks....

i really dont like that place...

am so sorry...

astagfirullah...astagfirullah....astagfirullah....

Wednesday, August 09, 2006

pesan


in memoriam...beloved Pk N






ah, rupanya tuhan sangat menyayangimu pak, dia tak sabar untuk bertemu denganmu
ah, aku merindumu sangat pak...
aku terharu akan pesanmu pada sang istri
untuk tidak makan di luar rumah, kecuali makanan itu hendak dibagi
pesan sederhana dalam makna

aku tahu aku tidak akan pernah jadi special dimata manusia manapun
dengan beragam berita yang dikabarkan teman-temanku

aku tahu aku tidak ingin kembali ke masa suram itu
dan ingin melangkah maju

ketika letih dan terduduk diam
sekelebat wajahmu hadir

memberi senyum semangat
bensin untuk meneruskan perjalanan

salamku untuk sang kekasih

tunggu aku disana

maafkan semua kekurangajaranku
semua kesombonganku
semua
diriku

...