Saturday, September 30, 2006

daftar dosa

satu lagi pertanyaan yang muncul waktu kemarin taraweh
(bulan ini aku punya kebiasaan baru unt mencatat apa-apa aja yang menimbulkan pertanyaan saat ceramah 20 menitan sebelum witir di mesjid)
kenapa sih kita jadi lebih sering membuat daftar dosa
trus gak memberikan saran-saran kongkrit "how to be a good human?"
mengapa sih kita hanya jalan di tempat dengan kegembiraan karena menemukan dosa-dosa
tanpa ada langkah 'maju jalan' untuk become a better person ?

Monday, September 25, 2006

INTI nya adalah...

Selamat ber-ramadhan ya

aku suka bingung deh
1. katanya puasa itu gak sekedar menahan lapar-haus-nafsu, tapi kok ya yang ditekankan melulu adalah menahan lapar-haus-nya ya. Bahkan ucapan "Selamat berpuasa" justru menekankan banget-banget untuk tahan lapar-haus ini. Kalau menurutku: puasa itu bukannya setiap saat ? Which is kita berpuasa dari segala-sesuatu keduniawian sehingga kita hidup secukupnya aja...sebetulnya intinya apa ya dari berpuasa itu ? soalnya lagi, aku jadi heran kalau ada yg bilang: "Yang penting puasanya dulu deh...tarawehnya nanti, kan ada prioritas..." nah loh...emang puasa itu "Hanya" gak makan-minum ya ? Bulan puasa sendiri jadi berkah dan rahmat tuhan karena dipermudah oleh tuhan untuk merasa kebersamaan, sama-sama berpuasa...tapi kok ya, justru yang aku lihat di bulan puasa bukannya orang-orang yang berpuasa tapi malah gak bisa nahan napsu...hiks

2. katanya ustad di mesjidku "Puasa itu untukku...firman Allah" lha kok ya yang ditekankan dalam ceramah keagamaannya justru amalan-amalan di bulan Ramadhan yang menjanjikan pahala berlipat ganda? bukannya itu justru balik-baliknya kembali keegoisan manusia yang ingin senengnya dewe ? yang justru menegasikan apa yang dikatakan oleh sang ustad bahwa puasa itu untuk allah ? jangan-jangan justru yang semakin dicari manusia (saya kali ya...) bukan keridhaan tuhan tapi keselamatan diri sendiri? naudzubilah...

3. Katanya lagi...bulan Ramadhan berusaha mengingatkan kita bahwa kita adalah milik tuhan, tapi kok ya justru ada yang menganjurkan kita untuk meminta apapun pada allah di bulan ramadhan ini? nah loh, dalam doa seringkali kita 'perintahkan' tuhan untuk melakukan macam-macam yang kita inginkan ? seakan bukan kita miliknya tapi ia milik kita ? astagfirullah...

4. Kesimpulan akhir ? Jadi bulan Ramadhan itu untuk sapa ? untukku ? Untuk Tuhan ?

mohon maaf lahir batin
hiks...

Tuesday, September 19, 2006

BABLAS

CAUTION
HATI-HATI
BEWARE

tampaknya makin banyak orang yang merasa benar sendiri
tampaknya makin banyak orang yang mengatakan:
"Either you with me or..."
tampaknya makin sulit orang untuk membagi pengetahuannya
tampaknya makin sulit orang untuk menyalurkan ilmunya
tampaknya makin sulit orang untuk membuka pikirannya
tampaknya makin sombong duhai sang manusia...

buatku:
segala sesuatu tidak pernah bermanfaat
kalau hanya berhenti pada terpesona
kalau hanya berhenti pada munculnya ide
kalau hanya berhenti pada mencibir
kalau hanya berhenti pada menunjuk-tunjuk
kalau hanya berhenti pada kata-kata: "susah"

It's time to take some action
and
pleasee...
stop whining

Saturday, September 16, 2006

Ideal dan realistik

Hari ini aku bertemu seorang teman lama.
Kalau bertemu dengan siapapun yang di luar konteks pekerjaan,
Pasti pertanyaan yang diajukan untukku mengerucut menjadi satu:
”Kamu kapan kirim undangannya ?”
aku suka bingung menjawab ini, mereka yang bertanya bukan tidak tahu
tapi....SANGAT TAHU kalau aku masih sendiri

kalimat berikutnya adalah:
”Kamu tidak merasa dikejar target atau usia ?”
aku lebih bingung lagi menjawab ini...
aku ingin, betul-betul ingin menikah
masalahnya
gak ada yang melamar tuh...
gak ada yang cukup lama bertahan untuk ingin mengenalku lebih jauh
kalau ada pun, biasanya mereka tidak bertahan cukup lama untuk saling berkomitmen
entah dengan alasan apapun yang diutarakan mereka
atau
hatiku mengatakan ”BUKAN DIA”
hehehe

kalimat lanjutannya adalah...
”Yang ideal itu Cuma semu, yang ada nantinya pengertian...”
eits...ntar dulu, pengertian yang dimaksud itu yang gimana ?
menurutku pada akhirnya pengertian yang dimaksud adalah :
salah satu pihak (terutama sang istri) yang mengalah atas dasar ”gak mau ribut”
atau ”sudah tua, malu” (ssttt...tapi seringkali sang istri ngedumel di belakang sang suami: ah, ternyata si abang begitu...”

sekarang gantian aku yang ngomong padanya:
aku tidak menuntut banyak hal, hanya 3 hal:
satu, dia tidak sedang berkomitmen menjalin hubungan romantis dgn orang lain
dua, dia sedang mencari seorang partner bukan seorang ’pembantu/pengasuh’ atau seorang ibu
tiga, dia harus mencintai tuhan
...
apakah tuntutanku itu idealis ?
hmm...
kenapa menurutku itu realistik ya ?
...
apa karena tidak ada seorang pria di bumi ini yang memiliki kriteria tersebut ?
...

Thursday, September 14, 2006

titik minus

seorang teman sedang dilanda kesedihan dan hampir numb
ia bertanya "why me?"
...
seorang teman lain juga dilanda kegelisahan dan juga hampir bengong
ia juga menanyakan hal yang sama: "why me?"
...
aku melihat dan ikut merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mereka rasa
mungkin tak bisa serupa persis seperti mereka
yang merupakan tokoh langsung dari lakon hidup
aku berdiri sebagai seorang penonton...sesekali bertindak seperti suporter
...
termenung...
dan pertanyaan "why me?" terus berulang-ulang, bagai gema, bagai kaset rusak, bagai suatu hafalan....
...
akan memberikan jawaban seperti apakah pertanyaan itu ?
jawaban seperti apakah yang dapat memuaskan penanyanya ?
....

Hari baru

Ah
Ternyata saya masih memilih untuk lari
Daripada berhadapan langsung
Saat kejenuhan hadir
Aku cenderung berlarian ke sana kemari tak tentu
Indah juga metode bercerita tanpa harus ada publikasi…
Aku tetep dapat menyalurkan putaran2 pikiran ini
Tanpa kuatir ada manusia yang menilai
Hehehe
Hari baru dimulai lagi
Ayooo semangat !!!

Wednesday, September 13, 2006

berasa muda

bekerja di lingkungan anak-anak seringkali membuat mumet ilang
walau tak jarang membuat mumet berlipat ganda pula
aku cukup beruntung bisa berada di berbagai wilayah budaya
yang membuat variasi pengetahuan dan pengalamanku

baru-baru ini mendengar curhatan seorang anak tentang taksir-menaksir
seorang bocah yang mengajak terus bermain mobil-mobilan
anak perempuan yang mendapat julukan-julukan 'tertentu'
anak laki-laki yang tak bisa diam dan pemarah terus

ah, betapa aku merasa masalah-masalah mereka "cukup sepele'
tapi aku ingat masa-masa aku berada di usia mereka
betapa besarnya masalah-masalah yang mereka utarakan itu...

tapi yang pasti,
merekalah yang membuatku tersenyum lebar
di hari-hari
terik ini

terimakasih teman-temanku...

Friday, September 08, 2006

ketika sedih

apa yang sebaiknya saya lakukan saat rasa sedih hadir?
apa yang membuat saya merasa sendirian?
mengapa sulit bagi saya untuk membagi rasa sedih ini?
mengapa sulit bagi saya untuk meminta tolong teman-teman saya?
mengapa lebih mudah untuk uring-uringan sendiri ?
mengapa lebih tertarik untuk mengurung diri di kamar mandi?
mengapa menahan derai air mata?
mengapa saya tidak bisa lepas ?
Huuuufff...
(lihat saya menghela nafas)
...
(lalu memejamkan mata)
...
(membiarkan segulir air menyirami pipi)
...
(lalu tersenyum sambil membuka mata)
...
dan
...
(melanjutkan pekerjaan rutin sambil menghapus air mata)
....