Thursday, October 26, 2006

Ulat dan Kupu-kupu


Wataru Matsura (co 16 th) : kau lihat apa ?
Keiko Komiya (ce, yang sama wataru 1 SD & SMP tp cm 1 x bareng di 1 kelas) : ada kupu-kupu terperangkap di sarang laba-laba
Wataru matsura : kau takut laba-laba ?
Keiko komiya : nggak
Wataru : kalau begitu tolong saja
Keiko : kenapa ?
Wataru : kasihan kan
Keiko : oh ya ? bisa jadi laba-laba itu belum makan berhari-hari dan akhirnya sekarang dia dapat makanan
Wataru : biasanya cewek lebih berpihak pada kupu-kupu
Keiko: oh ya? Kalau begitu bagaimana kalau yang terperangkap itu ulat yang belum jadi kupu-kupu
Wataru : ng?..emm, sepertinya sulit menolongnya
Keiko : padahal keduanya sama, tapi ternyata harus cantik supaya ditolong

(taken from: Pemberhentian - Adachi mitsuru, Short Program vol 2, elex media komputindo)

after ied

gak asik d, nontonin tipi, apalagi beritanya...smua ceritanya yang diutarakan sedih, semua yang 'direpotase'kan adalah berita yg menyedihkan...bahkan cara reportase dan investigasi sang pekerja media juga menyedihkan..tidak ada niat sama sekali untuk menggali masalah atau berusaha membantu cari solusi (which, maybe not their problem ya...hehehe) yang mereka ingin bentuk adalah opini yg menyalahkan salah satu pihak...salah satu bentuk yang un-democratic...for me....makin kejam (bukan tajam, menurutku) makin senang dan berasa sukseslah sang pekerja media itu...ah...

berita kedua...seneng deh, idul fitri kali ini rumahku dikunjungi ponakan-ponakan kecilku yang lucu-lucu dan pinter-pinter....alhamdulillah, mereka juga berasa di rumah sendiri....ponakan-ponakan ini jadi istimewa karena mereka juaraaaang banget mampir ke rumah, sekalian membahagiakan nyokap-bokap karena mungkin mereka pengen banget ketemu cucu (maaf banget ya ma...pa...), xie2 guys (^_^)

berita ketiga...setelah tgl merah kemarin, tlp rumahku berdering dan berceritalah seorang ibu ttg masalah yg menimpa keluarganya...ah, back to work again far...alhamdulillah...bertemu kembali dengan sahabat-sahabat baru dan guru-guru kehidupan baru, yang mau dengan baik hati membagi masalah mereka denganku untuk sama-sama belajar bersamaku menjadi manusia yg lebih baik lagi...

last but not least (basi banget kata-kata ini...hihihi) janjiku pada diriku adalah untuk menjaga tiap kata yang keluar dari seluruh diriku. Belajar untuk mempertanggungjawabkannya...belajar untuk menghargai orang lain yang mendengarkannya, membacanya, merasakannya...

selamat idul fitri, minal aidin wal faizin

Tuesday, October 10, 2006

PENELITI TANPA HASIL PENELITIAN

hihihi...
posting lagi nih..
karena tampaknya g mo libur nge-net sesaat...
tadi sempat ngebaca suatu artikel dan si penulis artikelnya membubuhkan identitas diri sebagai ketua tim peneliti dari sebuah institut...
kadang-kadang aku suka nyengir-nyengir gak jelas kalo abis baca identitas penulis
apalagi yang menyebut dirinya sebagai peneliti...
coz sometimes, what he/she wrote gak menyebutkan sama sekali hasil penelitiannya
tapi just personal opinion on something...
then, why not just mention who you are without the researcher 'thing' under your own name ?
lagian, aku suka bingung, hasil penelitian kok gak pernah di publish ya ?
atau aku selalu mencari di tempat yang salah ?
harusnya publishing penelitian itu dimana sih ?
kok di koran ga ada ya ?

DEG-deg'an...dan....jatuh cinta

Seorang teman baruku bertanya padaku...
T: ada gak sih teori yang menyatakan bahwa kita dapat jatuh cinta kembali pada pasangan kita ?
J: hahaha....cie, jatuh cinta nih ?
T: hehehe...nggak sih, cuma mau tahu aja, sebetulnya bisa gak sih kita jatuh cinta lagi begitu...atau kita gak akan bisa karena sudah tua dan lama sama pasangan ?
J: wah, aku gak tau nih teorinya mba...aku paling jawab berdasar apa yang aku lihat, dengar, logika, tahu dan ke'so-tahu-an-ku...hihihi...gimana ?
T:...iyalah, menurutmu gimana ?
J: pertama, jatuh cinta yang ada di kepala mba belum tentu sama loh dengan jatuh cinta yang ada di kepalaku....jatuh cinta maksudnya mba apa nih ?
T: ya..bisa lagi gak sih kita merasa deg-deg-an ketika pasangan pulang kantor atau deg-deg-an ketika (maaf) hendak bermesraan ?
J: ooo....deg-deg-an itu menurutku gak sama dengan jatuh cinta loh mba...mungkin iya, salah satu indikator jatuh cinta itu deg-deg-an tapi belum tentu deg-deg-an karena jatuh cinta...hihihi....jadi yang dicari apa nih ? deg-deg-annya ato jatuh cintanya ? Kalau mo nyari deg-deg-an, biasanya kita deg-deg-an kenapa sih ? mungkin karena ada sesuatu yang exciting, suatu yang bikin penasaran, sesuatu yang buat 'adrenalin rush'...nah, kalo gitu, apa sih dari pasangan/hubungan mba yang bisa membuat adrenalin rush itu ? cari tahu dan siap-siap untuk deg-deg-an lagi...hihihi....tapi mba, kalo dari tahapan-tahapan yang ada, biasanya emang deg-degan itu kan di masa-masa awal, yang dengan pertumbuhan hubungan, the feeling grows into something more than just physical chemestry...maybe it's something bound spiritually...hihihi...maybe loh, which supposed to be more satisfying...but, we all just human, who sometimes measure everything by physical reaction...(wait...or is it animal who do that? hehehe)...ini sih jawaban so' tahu-ku mba...
T: oke deh...hehehe

(aftertalk: hmm...kenapa ya orang itu suka tidak mencari tahu lebih lanjut, sebetulnya yang dicari itu apa dan yang dibutuhkan itu apa...why not dig deeper?...and then, if everything measure by physical reaction, no wonder there so many affair in this human world...(dont know about animal, though..hihihi) Am not saying that physical dont matter, but we sometimes cant balance the two things that we've been blessed with...)

aku dAPat Apa ?

hmm...
agak menyedihkan nih, masih harus melanjutkan tulisan yang kemarin.
pas aku dengar 'kuliah ramadhan' smalem, yang ada aku bertanya-tanya lagi
is there all there is ?
katanya bulan ramadhan penuh rahmat dan berkah karena sekian hal yang 'istimewa' untuk manusia.dapat pahala berlipat, dihapus dosa-dosa, dan sejenisnya...
gak...gak bermaksud menyepelekan hal-hal tersebut...siapa sih yang ga mau itu ? saya sih mau banget !
tapi mengapa itu yang dititikberatkan ya ?
mengapa selalu 'upah' yang dicari ya ?
mengapa tidak menjadikan itu bonus karena kita mencintai yang kita lakukan ?
apa iya, tahapan kita cuma di tahap 'good boy, good girl'? gak maju2 ?
kalau iya, berarti pertanyaan mengapa tetap ada korupsi n maksiat tapi semua orang 'pergi ke tempat ibadah' ya gak perlu ditanyakan lagi dong...wong, upahnya mengiurkan...maksiat aja, toh ada pencucian dosa di bulan ramadhan, dianugrahi pula tiap tahun ada bulan itu, bukan begitu ?
jadi inget kata-kata seorang sahabatku waktu kelas 2 sma dulu...
"ah, toh setelah malemnya g melakukan **** (Censored), paginya kan g berdoa, mengaku dosa..'mencucinya"
jadi dapat 2 hal dong, kenikmatan dunia...dan kenikmatan...(hehehe, gak tahu ya kenikmatan spiritualnya dapet juga atau kagak)

pamrih 'bo...everything has a payoff...

Thursday, October 05, 2006

selfless good deed

semalam temanku ato orang yang mengaku sebagai temanku menelponku
dia menceritakan banyak hal tentang orang lain maupun tentang dirinya.
setiap kali ia mengabariku, selalu dengan cara yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda.
entah mengapa, kali kemarin aku merasa bosan
kukatakan padanya kalau aku kesal padanya.

buatku, seorang teman akan mengabarkan temannya sesuatu yang terjadi padanya
buatku, seorang teman akan menyempatkan silaturahmi
buatku, seorang teman tidak akan berhenti pada tahapan basa-basi
buatku, seorang teman tidak akan menghubungi lalu stop menghubungi karena merasa tidak memerlukan temannya lagi

Dia bilang: aku seorang penyendiri
buatku jika aku perlu 'menapak bumi' maka aku akan menghubungi teman-temanku
lalu mendengar cerita mereka

ya ampun, seorang teman baginya hanya sekedar objek !
'baterai'nya untuk kembali 'naik gunung'

tapi

kemudian aku berpikir

bukannya slama ini, itulah yang paling sering kita lakukan (setidaknya aku)?
kita hanya menghubungi orang lain saat kita membutuhkan mereka
sampai-sampai, jangan-jangan, aku jadi berburuk sangka pada temanku itu
kalau dia betul-betul hanya ingin menyapa kabar, betapa jahatnya aku memarahinya

lalu
bukannya aku juga memiliki pamrih dengan menerima telponnya?
bukannya aku menginginkan sesuatu diantara sambungan-sambungan telponnya?
bukannya aku tidak bisa dengan tulus 'meladeni' obrolannya ?

(difensif: tapi kan aku merasa ada sesuatu dibalik obrolan basa basinya itu ! some unfinished bussiness)

tuhan, aku takut merasa benar sendiri...

kalau kata joey (friends): There is no selfless good deed...

Tuesday, October 03, 2006

tentang Bukber

setiap bulan ramadhan, salah satu yang juga pasti ada adalah acara buka bersama.
Sampai tahun ini, teman-teman sekelasku di SMA dulu masih rutin mengadakan bukber tiap tahun. Kalau dulu diriku masih sering menyempatkan diri hadir, tapi makin ke belakang, makin males.
Pertama, saya bukan mahluk malem kali ya, gak suka aja keluar rumah malem2, pengennya jam 7an gitu dah nyampe rumah dan siap2 bobo...hihihi....
kedua, makin lama budget untuk acara 'makan-makan' itu makin melonjak jumlahnya...rasanya masih banyak hal yang lebih urgent untuk 'dibeli' dari sekedar makanan-makanan yang belum tentu dapat dihabiskan itu.
ketiga, balik lagi ke alasan pertama, kalau di bulan selain bulan ramadhan aja, aku males keluar malem, apalagi kalau bulan ramadhan...soalnya itu ajang mengunjungi mesjid. Seneng aja rame2 kenalan sama tetangga di mesjid dan yang pasti di mesjid (diusahakan banget dong) obrolannya pasti gak ngomongin orang...hehehe...belajar banyak dari ibu-ibu di samping yang selalu berubah orang-orangnya...nah, kalau pake acara bukber, pasti kelewat deh moment yang jarang-jarang itu ! Oh ya, kalau bukbernya di luar rumah kayak di resto atau mal, pasti ribet untuk sholat magribnya...gak nyaman sama-sekali...hehehe, tapi it just me

O iya, momen bukber kan katanya untuk ajang silaturahmi...ah, di mesjid juga ajang silaturahmi kok, yang insya allah barokah juga...lagian seringkali after eating and basa-basi, we go home feeling empty again (or again, it just me...)hehehe...dan kemarin-kemarin ini, aku merasa kok ya semangan buka bersama jadi berlawanan sama semangat yang ingin ditularkan lewat ibadah yang namanya puasa itu ? bukannya puasa untuk menahan diri dan mengajarkan toleransi terhadap sesama, apa tujuan itu bisa tercapai kalau buka-nya di tempat jor-jor-an ? kalau tidak berbagi dengan yang katanya 'sesama'?

buatku: kalau ajang bukber adalah ajang kangen-kangenan, ya cari tempatlah di rumah sapa, biar rame2, kalau ngerepotin tuan rumah, pake aja nasi kotak paketan, kalau berlebih, bisa dibagi-bagi untuk buka puasa teman-teman lain di berbagai pelosok jakarta ini...toh pada punya mobil, gak sulit mencapai tempat-tempat tersebut... atau bukber rame2 ama mereka...pasti ada obrolan baru dari mereka...hehehe, sisanya ya ketawa haha hihi rame-rame...mungkin lebih berarti, mungkin looooh.....

Ah, mungkin si farah lagi bete nih...hehehe...tiap orang punya cara sendiri kok menghargai pemberian tuhannya...kan gak harus sama seperti dirimu farah ! hehehe....