Friday, May 08, 2009

Laugh out loud

Tadi baru saja nonton suatu acara televisi yang ada embel-embel show-nya.

Agak miris nontonnya karena yang coba di angkat adalah topik serius: KDRT.

Dibahas dalam format talkshow dengan menghadirkan semua aktor utama: ya si pelaku kekerasan, ya si pelaku yang diberlakukan kekerasan terhadapnya; lengkap dengan penonton yang boleh ikutan bertanya or berkomentar pada semua aktornya (kayak nonton adegan interaktif sebuah wayang) untuk membedakan aktor utama dan pembantu diberikan topeng.

hhh....mengapa sepanjang acara yang terjadi justru tertawa sana dan sini, komentar dan pertanyaan juga yang berbentuk tawa (atau aku yang salah melihat raut tawa di muka mereka?)

apa ya tujuan dibuat acara ini ?

apakah untuk memberikan edukasi ?

apakah untuk memberikan informasi ?

atau ya memang show ?

kalau yang terakhir, kenapa yang diangkat topik yang sama sekali bukan untuk show ? melibatkan semua aktor yang bukan aktor ?

Di ujung acara juga tidak ada (at least) pemberian info apapun mengenai boleh/tidaknya tindakan KDRT, dimana bisa mencari pertolongan, saat kapan suatu tindakan disebut KDRT, dll....

Mengapa suka begitu ? mengapa semua hal dianggap bisa dijadikan bahan show (komedi situasi) ?

Sama seperti show lain yang judulnya tukeran...entah, buatku inti show di televisi untuk acara tersebut harusnya lebih pintar, lebih berefek jangka panjang, biar yang nonton ikutan pintar....bukan sekedar memotret kelucuan orang-orang yang diberikan mimpi indah untuk nanti dibangunkan lagi....yang lebih miris acara tukeran itu menyertakan anak-anak, yang kadang belum bisa/siap membedakan mana mimpi mana yang nyata, mana main-main, mana yang serius....

Mengapa tidak membuat dan memotret apa pengaruhnya buat keluarga tersebut (misal: si keluarga kaya yang berperan miskin) selanjutnya. Si ayah yang bos kemudian membuat asuransi kesehatan untuk sang supir, dst....inspirasi tidak timbul dari komedi situasi yang dipaksakan...

Mengapa menginspirasi untuk jadi bodoh secara massal ?