Friday, January 06, 2006

hidup lagi...

Cita-citaku:

1....Jadi, kesedihan hati saya ini kesedihan sosial, bukan kesedihan pribadi. Kalau pribadi, saya sudah terlanjur mengusahakan diri untuk tidak sedih dan tidak gembira. Biasa-biasa saja.

2....Dan saya jamin di dalam seluruh tabung kesedihan dan kegembiraan itu hanya saya muatkan rasa syukur yang mutlak kepada Tuhan. Ada juga sih rasa jengkel, mengkel [marah], gedeg, dan lain sebagainya, tapi selalu saya upayakan untuk saya tepis. Yakni pasti, harus tidak ada amarah atau rasa dendam, meskipun kepada orang yang menikam punggung saya ataupun menusuk hati saya

BERJUANG !!!!

(taken from "Jogja Indonesia Pulang Pergi", Emha Ainun Nadjib, Zaituna, Jogja, Juli 1999, cet.i)