Monday, December 25, 2006

BECOMING

Aku sempat semalam berada di dalam kemah yang penuh dengan air
Dengan kondisi tubuh yang mengigil
Bagaimana dengan mereka yang harus berada di dalam tenda pengungsian
Sekian lama tanpa tahu kapan waktu mereka dapat kembali menikmati hak-nya
Betapa mahalnya perlindungan alam yang disia-siakan

Aku sempat merasa sangat sakit
Ketika ketidakberdayaan menimpaku dan aku membutuhkan bantuan oranglain
Betapa sedihnya diriku melihat mata kuatir orang-orang terdekatku
Dan terganggunya jadwal mereka untuk mengurusku
Betapa mahalnya kesehatan yang seringkali dianggap angin lalu

Aku sempat merasa begitu tua
Ketika ternyata aku tak lagi kuat melakukan apa yang biasa ku lakukan dulu
Ketika jam tubuhku tidak lagi berdetak sepasti dulu
Betapa mahalnya waktu yang sering terisi dengan kesia-siaan

Aku sempat merasa seperti iblis
Yang tak mau menurut tuhan untuk bersujud pada adam
Ketika aku merasa nabi muhammad saw tak lebih dari kita manusia
Siapa aku, yang merasa lebih tahu daripada tuhan ?
Betapa mahalnya rasa menjadi seorang manusia

Penghujung tahun

Aku belajar, untuk selalu bersyukur akan setiap kejadian dalam hidupku
Ketika aku selalu bersedih atau mengeluh,
Saat itu pula aku didengarkan atau diperlihatkan kisah-kisah orang lain
Dengan masalah mereka masing-masing
Dengan sikap mereka dalam menghadapi masalahnya tersebut.

Aku belajar, untuk selalu mempertanggungjawabkan setiap kata-ku
Ketika aku merasa begitu kecewa
Saat orang-orang yang meremehkan kata-kata yang mereka ucapkan
Saat merasa mereka dengan mudah meminta maaf
Lalu merasa begitu marah, ketika mereka berada di posisi yang sama denganku
Saat kata dikhianati

Aku belajar, untuk menghargai diriku sendiri
Ketika aku melihat betapa orang lain begitu menghargai ornamen
Ketika aku mendengar apa yang terucap begitu jauh dari apa yang tertampilkan
Ketika aku ditunjukkan orang-orang yang begitu bangga dengan keberadaan dirinya
Ketika ada orang-orang yang begitu indah menyampaikan arti berbagi

Aku belajar, untuk selalu berbagi
Mengingat tak ada yang kupunya adalah milikku
Mengingat semua adalah titipan
Mengingat bahwa aku ikut bertanggungjawab dengan ada ku di sini

Aku belajar, untuk membaca
Mengulang kembali yang diwajibkan tuhan
Mengembalikan diri pada fitrahnya
Yang tidak terbatas bentuk
Tidak terbatas usia
Tidak terbatas kondisi
....

Thursday, December 21, 2006

Bangsaku, apa ya?

Jadi pengen ngomongin tentang bangsa Indonesia deh.
Setelah tadi sempat nonton band cokelat yang mo nyanyi lagu indonesia raya
Yang merasa makin banyak orang yang kurang mengenal lagu kebangsaan bangsanya sendiri.
Mungkin juga setelah pulang dari surabaya (hehehe, akhirnya sampai juga di kota yang menyimpan banyak misteri untukku....hehehe)
Setelah merasa bangga sedikit dengan keluarga besarku
Yang betul-betul menggambarkan ke-bhinneka-an, mulai dari pulau sumatera sampai ke biak ! alhamdulillah, nikmat yang mana lagi yang bisa ku-dustakan....
Tetapi setelah kembali dari daerah timurnya Jawa, aku dihadapkan kembali ke dunia pekerjaanku...
Betapa sedihnya aku melihat bahwa nilai-nilai kebanggaan berbangsa Indonesia itu makin lama makin hilang.
Nilai-nilai pendidikan tidak lagi menempatkan kebangsaannya di dalam nilai yang ingin ditransfer kepada anak didiknya.
Betapa yang penting saat ini adalah menjadikan anak sehebat mungkin dalam berbagai hal akademis, sedini mungkin !
Semakin faseh ia berbahasa asing, semakin hebatlah sang anak
Semakin banyak bahasa yang dikuasainya, semakin jagolah ia
Masa ?
Buat apa dong berkoar-koar kalau aspek perkembangan manusia itu terdiri dari beberapa hal ? lupakah kita akan yang namanya aspek sosial, emosi, fisik?
Apa yang diajarkan oleh character building yang jadi salah satu jualan sekolahan mahal ? kalau sama sekali bukan membangun karakter yang peduli akan sesama saudaranya di negerinya sendiri?
Apa yang bisa diistimewakan dari sekolah yang dibiayai oleh rakyat, kalau sang fasilitator mementingkan urusan keamanan dan kenyamanan dirinya sendiri?
Bangsa kita lalu jadi bangsa yang akan jadi bagaimana ?
Dan apakah bijak kalau kita hanya mencibir?
Menyaksikan dan menyalahkan orang lain ?
UUUUUGGGGHHHHHHHHHHHHHH
Frustasi !!!!

Saturday, December 09, 2006

Jalur Mendaki

minggu lalu, aku dapat kesempatan untuk kemping...hehehe, kali ini jadi 'tambahan repot' yang diundang oleh sekolahan tempatku membuat repot....hehehe. Kempingnya gak lama, cuma semalem. Kita berangkat rame2 naik tronton kecil bareng anak2 kelas 4-6. Wuaaa....jalanan menuju tempat itu lumayan jreng, bikin perut agak berputar, lebih parah lagi karena kondisi badanku gak terlalu fit. Aku kebetulan se-bis sama anak2 cowo kelas 5 dan 4, beberapa anak sukses muntah...hehehe, padahal we're not even closed to the destination...
Lalu sampailah kita di lokasi...yang ada aku terkaget-kaget...kesan pertamaku: ini mah bukan kemping, tapi pindah tidur...wong tenda2 dah jadi dan dikelompokkan besar: ce dan co ! aku kemping cuma 2 kali, 2-2nya pas SD, pramuka...hehehe, jadi it's been so long...dan aku masih bisa inget masa2 itu, karena it's fun. Yang aku inget, dulu, tendanya per kelompok regu, bangunnya dibantuin kakak2nya, tapi kita ribet bawa tiker, lampu petromax, kompor kecil, panci, dan teman2nya...
kempingku kali ini? hehehe, makanannya catering 'bo ! bawa genset...taelaaa...
tapi yang gak enak adalah musim ujan, dan itu gak diantisipasi dengan baik oleh kakak2 pembinanya...mosok, buat tenda gak bikin parit kecil di sekelilingnya...piye toh ?
hasilnya? yah, banjirlah...akhirnya yang kemping adalah guru-gurunya, sementara anak-anaknya diungsikan ke aula...ah, kacian...
sukses banget membuat sakit beberapa guru lainnya...hehehe, tapi aku yang berat ini ikutan main flying fox...hehehe....cuma gak ikutan hiking aja...wong pas mo nyampe, udah sedikit hiking karena supir trontonnya serem ngeliat medan jalanan yang harus dilaluinya dengan membawa anak-anak akibat ia salah jalan...hehehe....
mungkin saya memang memilih untuk diturunkan dengan helikopter daripada naik tronton...hihihi...sayangnya gak sempet ke air terjun, karena jalanan mendakinya licin...
Next story, mungkin tentang perjalanan ke surabaya...hehehe

Tuesday, November 28, 2006

...

astagfirullah...
dzalimnya saya yang hanya bisa diam dan terus melaju,
ketika melihat ada korban kecelakaan tergeletak di jalan raya
karena ketakutanku pada hal-hal yang seharusnya tidak ditakuti
astagfirullah...
dzalimnya saya ketika seringkali berlaku buruk
memarahi, menegur dengan suara keras dan menganggap diri benar sendiri
dan menganggap saya lebih dari dia
padahal berkali-kali ditegaskan kita sama
yang membedakan adalah iman seseorang...
astagfirullah...
dzalimnya saya ketika hanya mampu mendengar curhat
saat ada orang yang diperlakukan tidak adil oleh orang yg berposisi
struktural organisasi di bagian atas
dan saya tidak berada langsung di dalam bagan organisasi tersebut
astagfirullah...

Saturday, November 25, 2006

Berpendidikan dan bersekolah

Aku merasa begitu tak terkendalinya banyak hal setelah era yang disebut orang sebagai reformasi. Yang jadi concern utamaku adalah bagian pendidikan anak. Bidang pendidikan seperti kehilangan pengemudi utama yang mengontrol dan menentukan arah tujuan, hendak dibawa kemana generasi ini. Kalaupun ada tujuan yang ditetapkan, sangat abstrak sekali tujuan tersebut sehingga diinterpretasikan berbeda-beda…

Buatku, mungkin anugrah yang kuasa akan semua perbedaan tersebut, tetapi seringkali yang aku lihat adalah kebablasan di sana-sini, semua merasa benar sendiri tanpa mau menerima kritikan dan mengubah beberapa kebijakannya sehingga yang terjadi carut marut, kacau balau.

Aku tidak mau ngobrolin orang lain, hanya ingin ‘membuang’ sedikit kepusinganku dalam bentuk tulisan ini dari pengalaman yang aku alami sendiri. Atas karunia Tuhan, aku diberi kesempatan untuk mengalami langsung berbagai variasi pendidikan (tapi mungkin aku baru mengalami seperenambelas-nya kali ya) yang ada di Jakarta dan Depok.

Satu hal yang jadi strategi marketing sekolahan sekarang adalah menjual “bilingual”, yang menurutku bukan lagi bilingual tapi jadi trilingual bahkan mungkin lebih. Karena selain inggris-indonesia (yang lebih menitik beratkan bahasa inggris), teman-temanku juga mendapat pendidikan bahasa arab atau mandarin…. Semakin banyak bahasa menurutku orangtua merasa anak mereka semakin hebat, walaupun para ayah-bunda mereka hanya dapat berbahasa Indonesia. What’s wrong with bahasa Indonesia ? we all live in what country? Most of Indonesian ppl speaking bahasa, aren’t we? Bukannya tujuan kita memasukkan anak ke sekolah salah satunya untuk beradaptasi? kalau mereka nantinya hendak hidup di indonesia? Bukannya bahasa indonesialah yang harus mereka kuasai terlebih dulu dibandingkan bahasa-bahasa yang lain ? okeh, jika someday teman-teman ini akan bersekolah di luar negeri, tapi bukannya tugas mereka untuk membangun bangsa? Sehingga nantinya mereka harus return to this country and build this country and all of that would be done in bahasa ? apakah standar kemajuan suatu bangsa dengan penguasaan bahasa inggris ? mandarin? Arab ? bukannya jepang sangat bangga dengan bahasanya? Dan mereka can build their country too right? Berarti masalah utamanya bukan di bahasa dong?

About character building….gimana bisa membangun karakter yang baik dari seorang anak kalau yang mengajarkannya, sang guru, belum memiliki karakter yang cukup baik ? bagaimana pula mengajarkan karakter yang baik dan kuat pada anak kalau orangtua merasa tidak percaya pada sang pendidik ? isu dasarnya yang saling percaya itu tidak ada… lalu bagaimana mengharapkan karakter yang kuat dan percaya diri tapi di sisi lain saling sayang dan mengasihi dari anak muncul kalau bawaannya curigaaaa terus, kompetisiiii terus, sisi akademis melulu….

Bagaimana bisa bhinneka tunggal ika? Kalau anak bermata besar tidak pernah dikenalkan dengan anak yang bermata sipit, kalau anak sehat tidak pernah berteman dengan anak yang sakit?

Ranah itu makin lama makin mirip film M. Night Syamalan, the village....hiii....aku serem ngebayangin akan jadi apa nantinya, the so called ”generasi penerus”....

Yang penting itu anak yang berpendidikan atau yang bersekolah ya ?

To educate children or to make children go to school?

Is it still children or they are robot now ?

Thursday, November 16, 2006

Amal maruf nahi mungkar (1)

Beberapa waktu yang lalu aku sempat menonton tayangan oprah dengan bintang tamunya pink & my favorite “dr Robin”….hehehe….acara ini lagi ngebahas betapa concernnya para bintang tamu yang hadir dengan kecenderungan yang terjadi pada remaja putri di negaranya. Isu yang mereka lempar adalah betapa remaja putrid mo ‘menjadi stupid’ karena bagi masyarakat sana itulah yang mendapat tempat, itulah yang lagi trend, yang lagi ngetop…makanya lagu yang dibahas adalah stupid girl-nya pink yang video klipnya menyindir gaya socialite cewe-cewe Hollywood. Contoh tindakan stupid, misalnya: mereka bangga kalau video mereka having sex tersebar, mereka ngetop and itu bukan lagi aib bagi mereka. Atau ada situs girl gone wild yang isinya video2 cewe-cewe yang berperilaku wild..ada loh yang kerjanya mencari cewe2 untuk difilmkan dan dia berjenis kelamin cewe juga…dia bilang buat terkenal beberapa saat mudah banget mencari cewe-cewe yang mo flashing their top without payment….atau ada juga mantan pengisi video klip klompok musik hiphop….ia menceritakan betapa tak ‘dihormatinya’ manusia berjenis kelamin wanita disana…

Sebetulnya aku agak me-relate isu yang dilemparkan oprah dengan isu porno-porno-an yang sempat marak terus belakangan ini melempem….keduanya sama2 mengkuatirkan ‘generasi penerus’ hehehe, tapi kemasannya beda....kalo yang disini, sangat gak terstruktur dan jadinya malah ribut masalah yang sebetulnya bukan inti....atau aku justru gak tahu intinya masalah ini apa ya ?

Amal maruf nahi mungkar (2)

Waktu yang berdekatan kemarin aku juga sempat menyaksikan ‘kuliah’ yang diberikan oleh satu orang yang dipanggil ustad, yang wajahnya sering muncul di televisi. Dia, menurut pengakuannya, tidak memiliki kekhususan kemasan isi kuliah tertentu yang hendak dipromosikan, tetapi hanya ingin menegakkan amal maruf nahi mungkar….

Tema ‘kuliah’ yg harusnya disampaikan adalah lebih beriman setelah ramadhan, dengan sasaran para orangtua siswa. Tampaknya karena acara itu diadakan di hari kerja, maka orangtua yang hadir cukup sedikit, apalagi beberapa orang lebih suka untuk datang tidak tepat pada waktunya, maka tampak lengganglah suasana di tempat acara tersebut. Pihak panitia pun mencari akal dan memanggil turun anak-anak kelas 6 untuk membuat ruangan jadi agak penuh.

Guess what? Ustad decided to talk about poligami !!!! sama sekali gak ngena di audience yang ada orangtua, siswa dan guru….oke, katanya ia ingin membahas ttg keluarga, nope…sampai hampir setengah acara (batas toleransi pendengaranku hehehe….) ia masih saja mencoba membahas ttg isu poligami….melontarkan jokes-jokes ttg orang (bukannya katanya kita tdk boleh ngomongin orang pak ? apalagi kelemahannya, kejelekannya ?) dan yang membuatku sedih adalah ia mengatakan bahwa ia tidak bisa ngomong di depan anak2 sehingga anak-anak setelah dapat makanan diminta untuk meninggalkan ruangan…please deh…

Pihak panitia pun tidak meminta maaf pada anak-anak itu setelah acara selesai…. Percaya deh, anak-anak itu gak minta makanannya, mereka pengen juga kok dengerin obrolannya, tapi ya gak masuk aja dengan mereka....dengan tema seluas itu, mengapa tidak menyesuaikan diri dengan bekal satu al quran untuk dibagikan kepada semua audience yang ada di situ...bukannya amal maruf nahi mungkar juga saling mengingatkan? Gak bicara ttg poligami thok kan ?

Ah....

Amal maruf nahi mungkar (3)

Aku menyaksikan kedzaliman...
setidaknya menurut persepsi pandangku
aku tidak punya kuasa untuk melawan itu
sehingga yang kulakukan
hanya mendengar curhatan dari pihak yang terdzalimi
AARGHHH
Ini membuatku frustasi
What should I do ?????

Saturday, November 11, 2006

Entah

Entah mengapa, aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan, “jangan aku kau tinggalkan”
Tak tau dimana, ada getar terasa
Waktu kau katakan, ”ku butuh dekat denganmu”

Seperti biasa aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi bibir tipismu yang menarik
Seperti biasa aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah

Sungguh mati, perempuanku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati, perempuanku
Buang saja angan-angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah...rasalah... apa yang terasa
Apa yang terasa
Apa yang terasa

Ada dua lagu yang mengingatkanku pada seseorang. Salah satunya lagu ini. Hampir setiap lirik lagu ini menggambarkan dirinya, ketika ia ’merasa’ menyukai seseorang, maka ia bertingkah laku mirip dengan kata-kata di lagu ini.

Aku juga gak tahu kenapa tiba-tiba jadi mendengarkan lagu ini, mungkin aku sedang kangen dengan salah satu temanku yang penggemar iwan fals... mungkin pula aku marah dengan lirik lagu ini ...mungkin juga aku biasa aja, kebetulan kedengaran lagu ini....

Ah, andai kata bisa berlaku se-’entah’ itu...

Hihihi....

kayaknya aku terlalu serius menanggapi segala sesuatu yang terjadi di sekitarku,

terkadang bahkan juga ikutan serius menanggapi segala sesuatu yang tidak langsung
berkaitan denganku.

Friday, November 10, 2006

Untukmu Ibu

Dear mothers,
Akhir-akhir ini aku bertemu dengan sahabat-sahabat baruku.
Mereka semua sahabat cilik yang ternyata kehilangan mercusuarnya.
”Mama”
mereka itu memanggil sebutan istimewa yang dihadiahkan tuhan untukmu kepada orang-orang lain selain-mu.
Bagi mereka, dirimu tak lebih sekedar sosok yang melahirkan mereka saja
Tanpa merawat dan mengasihi mereka.
Duhai mothers,
Tahu tidak kalau saat ini perkembangan mereka masih seperti berjalan di tempat?
Tahu tidak kalau kemarin ia belajar memukul temannya?
Tahu tidak menurut bu/pa guru, mereka sudah bisa melakukan apa ?
Tahu tidak kalau kemarin mereka sedang bersedih?
Mothers,
Not everybody entitle to be called mothers,
So it means you are special to be able to bring a child in this world
Engkaulah yang melanjutkan benang ketulusan cinta di dunia
Pastilah engkau dicintai oleh sang maha pencinta
Tapi…
Tentulah sang pemberi hadiah ingin agar hadiahnya dirawat
Agar kepercayaannya tidak kau sia-siakan
Tentulah ia sangat mencintaimu
Tolong, balaslah cintanya
Secara langsung tanpa diwakili
Bersabarlah....
Bukankah kau diingatkan untuk bersabar ?
Mothers,
Yang instant itu hanyalah produk mie atau susu atau beberapa produk lain
Yang kau bawa ke dunia ini jauh lebih berharga dari produk-produk tersebut
Maka ’cara mematangkannya’ juga tidak dapat instant
Sehingga ’rasanya’ akan jauh lebih berharga dibanding segala sesuatu yang instant
Bahkan sampai dirimu tidak lagi hadir di dunia ini, mereka dapat terus memberi manfaat bagimu
Dear mothers,
Jangan ’buang’ hartamu yang paling berharga itu....
Pleaseee...

PS:
mommy, happy birthday
I hope Allah will guide us in everything we do…
Love you so much

Thursday, October 26, 2006

Ulat dan Kupu-kupu


Wataru Matsura (co 16 th) : kau lihat apa ?
Keiko Komiya (ce, yang sama wataru 1 SD & SMP tp cm 1 x bareng di 1 kelas) : ada kupu-kupu terperangkap di sarang laba-laba
Wataru matsura : kau takut laba-laba ?
Keiko komiya : nggak
Wataru : kalau begitu tolong saja
Keiko : kenapa ?
Wataru : kasihan kan
Keiko : oh ya ? bisa jadi laba-laba itu belum makan berhari-hari dan akhirnya sekarang dia dapat makanan
Wataru : biasanya cewek lebih berpihak pada kupu-kupu
Keiko: oh ya? Kalau begitu bagaimana kalau yang terperangkap itu ulat yang belum jadi kupu-kupu
Wataru : ng?..emm, sepertinya sulit menolongnya
Keiko : padahal keduanya sama, tapi ternyata harus cantik supaya ditolong

(taken from: Pemberhentian - Adachi mitsuru, Short Program vol 2, elex media komputindo)

after ied

gak asik d, nontonin tipi, apalagi beritanya...smua ceritanya yang diutarakan sedih, semua yang 'direpotase'kan adalah berita yg menyedihkan...bahkan cara reportase dan investigasi sang pekerja media juga menyedihkan..tidak ada niat sama sekali untuk menggali masalah atau berusaha membantu cari solusi (which, maybe not their problem ya...hehehe) yang mereka ingin bentuk adalah opini yg menyalahkan salah satu pihak...salah satu bentuk yang un-democratic...for me....makin kejam (bukan tajam, menurutku) makin senang dan berasa sukseslah sang pekerja media itu...ah...

berita kedua...seneng deh, idul fitri kali ini rumahku dikunjungi ponakan-ponakan kecilku yang lucu-lucu dan pinter-pinter....alhamdulillah, mereka juga berasa di rumah sendiri....ponakan-ponakan ini jadi istimewa karena mereka juaraaaang banget mampir ke rumah, sekalian membahagiakan nyokap-bokap karena mungkin mereka pengen banget ketemu cucu (maaf banget ya ma...pa...), xie2 guys (^_^)

berita ketiga...setelah tgl merah kemarin, tlp rumahku berdering dan berceritalah seorang ibu ttg masalah yg menimpa keluarganya...ah, back to work again far...alhamdulillah...bertemu kembali dengan sahabat-sahabat baru dan guru-guru kehidupan baru, yang mau dengan baik hati membagi masalah mereka denganku untuk sama-sama belajar bersamaku menjadi manusia yg lebih baik lagi...

last but not least (basi banget kata-kata ini...hihihi) janjiku pada diriku adalah untuk menjaga tiap kata yang keluar dari seluruh diriku. Belajar untuk mempertanggungjawabkannya...belajar untuk menghargai orang lain yang mendengarkannya, membacanya, merasakannya...

selamat idul fitri, minal aidin wal faizin

Tuesday, October 10, 2006

PENELITI TANPA HASIL PENELITIAN

hihihi...
posting lagi nih..
karena tampaknya g mo libur nge-net sesaat...
tadi sempat ngebaca suatu artikel dan si penulis artikelnya membubuhkan identitas diri sebagai ketua tim peneliti dari sebuah institut...
kadang-kadang aku suka nyengir-nyengir gak jelas kalo abis baca identitas penulis
apalagi yang menyebut dirinya sebagai peneliti...
coz sometimes, what he/she wrote gak menyebutkan sama sekali hasil penelitiannya
tapi just personal opinion on something...
then, why not just mention who you are without the researcher 'thing' under your own name ?
lagian, aku suka bingung, hasil penelitian kok gak pernah di publish ya ?
atau aku selalu mencari di tempat yang salah ?
harusnya publishing penelitian itu dimana sih ?
kok di koran ga ada ya ?

DEG-deg'an...dan....jatuh cinta

Seorang teman baruku bertanya padaku...
T: ada gak sih teori yang menyatakan bahwa kita dapat jatuh cinta kembali pada pasangan kita ?
J: hahaha....cie, jatuh cinta nih ?
T: hehehe...nggak sih, cuma mau tahu aja, sebetulnya bisa gak sih kita jatuh cinta lagi begitu...atau kita gak akan bisa karena sudah tua dan lama sama pasangan ?
J: wah, aku gak tau nih teorinya mba...aku paling jawab berdasar apa yang aku lihat, dengar, logika, tahu dan ke'so-tahu-an-ku...hihihi...gimana ?
T:...iyalah, menurutmu gimana ?
J: pertama, jatuh cinta yang ada di kepala mba belum tentu sama loh dengan jatuh cinta yang ada di kepalaku....jatuh cinta maksudnya mba apa nih ?
T: ya..bisa lagi gak sih kita merasa deg-deg-an ketika pasangan pulang kantor atau deg-deg-an ketika (maaf) hendak bermesraan ?
J: ooo....deg-deg-an itu menurutku gak sama dengan jatuh cinta loh mba...mungkin iya, salah satu indikator jatuh cinta itu deg-deg-an tapi belum tentu deg-deg-an karena jatuh cinta...hihihi....jadi yang dicari apa nih ? deg-deg-annya ato jatuh cintanya ? Kalau mo nyari deg-deg-an, biasanya kita deg-deg-an kenapa sih ? mungkin karena ada sesuatu yang exciting, suatu yang bikin penasaran, sesuatu yang buat 'adrenalin rush'...nah, kalo gitu, apa sih dari pasangan/hubungan mba yang bisa membuat adrenalin rush itu ? cari tahu dan siap-siap untuk deg-deg-an lagi...hihihi....tapi mba, kalo dari tahapan-tahapan yang ada, biasanya emang deg-degan itu kan di masa-masa awal, yang dengan pertumbuhan hubungan, the feeling grows into something more than just physical chemestry...maybe it's something bound spiritually...hihihi...maybe loh, which supposed to be more satisfying...but, we all just human, who sometimes measure everything by physical reaction...(wait...or is it animal who do that? hehehe)...ini sih jawaban so' tahu-ku mba...
T: oke deh...hehehe

(aftertalk: hmm...kenapa ya orang itu suka tidak mencari tahu lebih lanjut, sebetulnya yang dicari itu apa dan yang dibutuhkan itu apa...why not dig deeper?...and then, if everything measure by physical reaction, no wonder there so many affair in this human world...(dont know about animal, though..hihihi) Am not saying that physical dont matter, but we sometimes cant balance the two things that we've been blessed with...)

aku dAPat Apa ?

hmm...
agak menyedihkan nih, masih harus melanjutkan tulisan yang kemarin.
pas aku dengar 'kuliah ramadhan' smalem, yang ada aku bertanya-tanya lagi
is there all there is ?
katanya bulan ramadhan penuh rahmat dan berkah karena sekian hal yang 'istimewa' untuk manusia.dapat pahala berlipat, dihapus dosa-dosa, dan sejenisnya...
gak...gak bermaksud menyepelekan hal-hal tersebut...siapa sih yang ga mau itu ? saya sih mau banget !
tapi mengapa itu yang dititikberatkan ya ?
mengapa selalu 'upah' yang dicari ya ?
mengapa tidak menjadikan itu bonus karena kita mencintai yang kita lakukan ?
apa iya, tahapan kita cuma di tahap 'good boy, good girl'? gak maju2 ?
kalau iya, berarti pertanyaan mengapa tetap ada korupsi n maksiat tapi semua orang 'pergi ke tempat ibadah' ya gak perlu ditanyakan lagi dong...wong, upahnya mengiurkan...maksiat aja, toh ada pencucian dosa di bulan ramadhan, dianugrahi pula tiap tahun ada bulan itu, bukan begitu ?
jadi inget kata-kata seorang sahabatku waktu kelas 2 sma dulu...
"ah, toh setelah malemnya g melakukan **** (Censored), paginya kan g berdoa, mengaku dosa..'mencucinya"
jadi dapat 2 hal dong, kenikmatan dunia...dan kenikmatan...(hehehe, gak tahu ya kenikmatan spiritualnya dapet juga atau kagak)

pamrih 'bo...everything has a payoff...

Thursday, October 05, 2006

selfless good deed

semalam temanku ato orang yang mengaku sebagai temanku menelponku
dia menceritakan banyak hal tentang orang lain maupun tentang dirinya.
setiap kali ia mengabariku, selalu dengan cara yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda.
entah mengapa, kali kemarin aku merasa bosan
kukatakan padanya kalau aku kesal padanya.

buatku, seorang teman akan mengabarkan temannya sesuatu yang terjadi padanya
buatku, seorang teman akan menyempatkan silaturahmi
buatku, seorang teman tidak akan berhenti pada tahapan basa-basi
buatku, seorang teman tidak akan menghubungi lalu stop menghubungi karena merasa tidak memerlukan temannya lagi

Dia bilang: aku seorang penyendiri
buatku jika aku perlu 'menapak bumi' maka aku akan menghubungi teman-temanku
lalu mendengar cerita mereka

ya ampun, seorang teman baginya hanya sekedar objek !
'baterai'nya untuk kembali 'naik gunung'

tapi

kemudian aku berpikir

bukannya slama ini, itulah yang paling sering kita lakukan (setidaknya aku)?
kita hanya menghubungi orang lain saat kita membutuhkan mereka
sampai-sampai, jangan-jangan, aku jadi berburuk sangka pada temanku itu
kalau dia betul-betul hanya ingin menyapa kabar, betapa jahatnya aku memarahinya

lalu
bukannya aku juga memiliki pamrih dengan menerima telponnya?
bukannya aku menginginkan sesuatu diantara sambungan-sambungan telponnya?
bukannya aku tidak bisa dengan tulus 'meladeni' obrolannya ?

(difensif: tapi kan aku merasa ada sesuatu dibalik obrolan basa basinya itu ! some unfinished bussiness)

tuhan, aku takut merasa benar sendiri...

kalau kata joey (friends): There is no selfless good deed...

Tuesday, October 03, 2006

tentang Bukber

setiap bulan ramadhan, salah satu yang juga pasti ada adalah acara buka bersama.
Sampai tahun ini, teman-teman sekelasku di SMA dulu masih rutin mengadakan bukber tiap tahun. Kalau dulu diriku masih sering menyempatkan diri hadir, tapi makin ke belakang, makin males.
Pertama, saya bukan mahluk malem kali ya, gak suka aja keluar rumah malem2, pengennya jam 7an gitu dah nyampe rumah dan siap2 bobo...hihihi....
kedua, makin lama budget untuk acara 'makan-makan' itu makin melonjak jumlahnya...rasanya masih banyak hal yang lebih urgent untuk 'dibeli' dari sekedar makanan-makanan yang belum tentu dapat dihabiskan itu.
ketiga, balik lagi ke alasan pertama, kalau di bulan selain bulan ramadhan aja, aku males keluar malem, apalagi kalau bulan ramadhan...soalnya itu ajang mengunjungi mesjid. Seneng aja rame2 kenalan sama tetangga di mesjid dan yang pasti di mesjid (diusahakan banget dong) obrolannya pasti gak ngomongin orang...hehehe...belajar banyak dari ibu-ibu di samping yang selalu berubah orang-orangnya...nah, kalau pake acara bukber, pasti kelewat deh moment yang jarang-jarang itu ! Oh ya, kalau bukbernya di luar rumah kayak di resto atau mal, pasti ribet untuk sholat magribnya...gak nyaman sama-sekali...hehehe, tapi it just me

O iya, momen bukber kan katanya untuk ajang silaturahmi...ah, di mesjid juga ajang silaturahmi kok, yang insya allah barokah juga...lagian seringkali after eating and basa-basi, we go home feeling empty again (or again, it just me...)hehehe...dan kemarin-kemarin ini, aku merasa kok ya semangan buka bersama jadi berlawanan sama semangat yang ingin ditularkan lewat ibadah yang namanya puasa itu ? bukannya puasa untuk menahan diri dan mengajarkan toleransi terhadap sesama, apa tujuan itu bisa tercapai kalau buka-nya di tempat jor-jor-an ? kalau tidak berbagi dengan yang katanya 'sesama'?

buatku: kalau ajang bukber adalah ajang kangen-kangenan, ya cari tempatlah di rumah sapa, biar rame2, kalau ngerepotin tuan rumah, pake aja nasi kotak paketan, kalau berlebih, bisa dibagi-bagi untuk buka puasa teman-teman lain di berbagai pelosok jakarta ini...toh pada punya mobil, gak sulit mencapai tempat-tempat tersebut... atau bukber rame2 ama mereka...pasti ada obrolan baru dari mereka...hehehe, sisanya ya ketawa haha hihi rame-rame...mungkin lebih berarti, mungkin looooh.....

Ah, mungkin si farah lagi bete nih...hehehe...tiap orang punya cara sendiri kok menghargai pemberian tuhannya...kan gak harus sama seperti dirimu farah ! hehehe....

Saturday, September 30, 2006

daftar dosa

satu lagi pertanyaan yang muncul waktu kemarin taraweh
(bulan ini aku punya kebiasaan baru unt mencatat apa-apa aja yang menimbulkan pertanyaan saat ceramah 20 menitan sebelum witir di mesjid)
kenapa sih kita jadi lebih sering membuat daftar dosa
trus gak memberikan saran-saran kongkrit "how to be a good human?"
mengapa sih kita hanya jalan di tempat dengan kegembiraan karena menemukan dosa-dosa
tanpa ada langkah 'maju jalan' untuk become a better person ?

Monday, September 25, 2006

INTI nya adalah...

Selamat ber-ramadhan ya

aku suka bingung deh
1. katanya puasa itu gak sekedar menahan lapar-haus-nafsu, tapi kok ya yang ditekankan melulu adalah menahan lapar-haus-nya ya. Bahkan ucapan "Selamat berpuasa" justru menekankan banget-banget untuk tahan lapar-haus ini. Kalau menurutku: puasa itu bukannya setiap saat ? Which is kita berpuasa dari segala-sesuatu keduniawian sehingga kita hidup secukupnya aja...sebetulnya intinya apa ya dari berpuasa itu ? soalnya lagi, aku jadi heran kalau ada yg bilang: "Yang penting puasanya dulu deh...tarawehnya nanti, kan ada prioritas..." nah loh...emang puasa itu "Hanya" gak makan-minum ya ? Bulan puasa sendiri jadi berkah dan rahmat tuhan karena dipermudah oleh tuhan untuk merasa kebersamaan, sama-sama berpuasa...tapi kok ya, justru yang aku lihat di bulan puasa bukannya orang-orang yang berpuasa tapi malah gak bisa nahan napsu...hiks

2. katanya ustad di mesjidku "Puasa itu untukku...firman Allah" lha kok ya yang ditekankan dalam ceramah keagamaannya justru amalan-amalan di bulan Ramadhan yang menjanjikan pahala berlipat ganda? bukannya itu justru balik-baliknya kembali keegoisan manusia yang ingin senengnya dewe ? yang justru menegasikan apa yang dikatakan oleh sang ustad bahwa puasa itu untuk allah ? jangan-jangan justru yang semakin dicari manusia (saya kali ya...) bukan keridhaan tuhan tapi keselamatan diri sendiri? naudzubilah...

3. Katanya lagi...bulan Ramadhan berusaha mengingatkan kita bahwa kita adalah milik tuhan, tapi kok ya justru ada yang menganjurkan kita untuk meminta apapun pada allah di bulan ramadhan ini? nah loh, dalam doa seringkali kita 'perintahkan' tuhan untuk melakukan macam-macam yang kita inginkan ? seakan bukan kita miliknya tapi ia milik kita ? astagfirullah...

4. Kesimpulan akhir ? Jadi bulan Ramadhan itu untuk sapa ? untukku ? Untuk Tuhan ?

mohon maaf lahir batin
hiks...

Tuesday, September 19, 2006

BABLAS

CAUTION
HATI-HATI
BEWARE

tampaknya makin banyak orang yang merasa benar sendiri
tampaknya makin banyak orang yang mengatakan:
"Either you with me or..."
tampaknya makin sulit orang untuk membagi pengetahuannya
tampaknya makin sulit orang untuk menyalurkan ilmunya
tampaknya makin sulit orang untuk membuka pikirannya
tampaknya makin sombong duhai sang manusia...

buatku:
segala sesuatu tidak pernah bermanfaat
kalau hanya berhenti pada terpesona
kalau hanya berhenti pada munculnya ide
kalau hanya berhenti pada mencibir
kalau hanya berhenti pada menunjuk-tunjuk
kalau hanya berhenti pada kata-kata: "susah"

It's time to take some action
and
pleasee...
stop whining

Saturday, September 16, 2006

Ideal dan realistik

Hari ini aku bertemu seorang teman lama.
Kalau bertemu dengan siapapun yang di luar konteks pekerjaan,
Pasti pertanyaan yang diajukan untukku mengerucut menjadi satu:
”Kamu kapan kirim undangannya ?”
aku suka bingung menjawab ini, mereka yang bertanya bukan tidak tahu
tapi....SANGAT TAHU kalau aku masih sendiri

kalimat berikutnya adalah:
”Kamu tidak merasa dikejar target atau usia ?”
aku lebih bingung lagi menjawab ini...
aku ingin, betul-betul ingin menikah
masalahnya
gak ada yang melamar tuh...
gak ada yang cukup lama bertahan untuk ingin mengenalku lebih jauh
kalau ada pun, biasanya mereka tidak bertahan cukup lama untuk saling berkomitmen
entah dengan alasan apapun yang diutarakan mereka
atau
hatiku mengatakan ”BUKAN DIA”
hehehe

kalimat lanjutannya adalah...
”Yang ideal itu Cuma semu, yang ada nantinya pengertian...”
eits...ntar dulu, pengertian yang dimaksud itu yang gimana ?
menurutku pada akhirnya pengertian yang dimaksud adalah :
salah satu pihak (terutama sang istri) yang mengalah atas dasar ”gak mau ribut”
atau ”sudah tua, malu” (ssttt...tapi seringkali sang istri ngedumel di belakang sang suami: ah, ternyata si abang begitu...”

sekarang gantian aku yang ngomong padanya:
aku tidak menuntut banyak hal, hanya 3 hal:
satu, dia tidak sedang berkomitmen menjalin hubungan romantis dgn orang lain
dua, dia sedang mencari seorang partner bukan seorang ’pembantu/pengasuh’ atau seorang ibu
tiga, dia harus mencintai tuhan
...
apakah tuntutanku itu idealis ?
hmm...
kenapa menurutku itu realistik ya ?
...
apa karena tidak ada seorang pria di bumi ini yang memiliki kriteria tersebut ?
...

Thursday, September 14, 2006

titik minus

seorang teman sedang dilanda kesedihan dan hampir numb
ia bertanya "why me?"
...
seorang teman lain juga dilanda kegelisahan dan juga hampir bengong
ia juga menanyakan hal yang sama: "why me?"
...
aku melihat dan ikut merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mereka rasa
mungkin tak bisa serupa persis seperti mereka
yang merupakan tokoh langsung dari lakon hidup
aku berdiri sebagai seorang penonton...sesekali bertindak seperti suporter
...
termenung...
dan pertanyaan "why me?" terus berulang-ulang, bagai gema, bagai kaset rusak, bagai suatu hafalan....
...
akan memberikan jawaban seperti apakah pertanyaan itu ?
jawaban seperti apakah yang dapat memuaskan penanyanya ?
....

Hari baru

Ah
Ternyata saya masih memilih untuk lari
Daripada berhadapan langsung
Saat kejenuhan hadir
Aku cenderung berlarian ke sana kemari tak tentu
Indah juga metode bercerita tanpa harus ada publikasi…
Aku tetep dapat menyalurkan putaran2 pikiran ini
Tanpa kuatir ada manusia yang menilai
Hehehe
Hari baru dimulai lagi
Ayooo semangat !!!

Wednesday, September 13, 2006

berasa muda

bekerja di lingkungan anak-anak seringkali membuat mumet ilang
walau tak jarang membuat mumet berlipat ganda pula
aku cukup beruntung bisa berada di berbagai wilayah budaya
yang membuat variasi pengetahuan dan pengalamanku

baru-baru ini mendengar curhatan seorang anak tentang taksir-menaksir
seorang bocah yang mengajak terus bermain mobil-mobilan
anak perempuan yang mendapat julukan-julukan 'tertentu'
anak laki-laki yang tak bisa diam dan pemarah terus

ah, betapa aku merasa masalah-masalah mereka "cukup sepele'
tapi aku ingat masa-masa aku berada di usia mereka
betapa besarnya masalah-masalah yang mereka utarakan itu...

tapi yang pasti,
merekalah yang membuatku tersenyum lebar
di hari-hari
terik ini

terimakasih teman-temanku...

Friday, September 08, 2006

ketika sedih

apa yang sebaiknya saya lakukan saat rasa sedih hadir?
apa yang membuat saya merasa sendirian?
mengapa sulit bagi saya untuk membagi rasa sedih ini?
mengapa sulit bagi saya untuk meminta tolong teman-teman saya?
mengapa lebih mudah untuk uring-uringan sendiri ?
mengapa lebih tertarik untuk mengurung diri di kamar mandi?
mengapa menahan derai air mata?
mengapa saya tidak bisa lepas ?
Huuuufff...
(lihat saya menghela nafas)
...
(lalu memejamkan mata)
...
(membiarkan segulir air menyirami pipi)
...
(lalu tersenyum sambil membuka mata)
...
dan
...
(melanjutkan pekerjaan rutin sambil menghapus air mata)
....

Saturday, August 26, 2006

Suami-Istri

Entah mengapa, topik ini lagi ‘in’ di kepalaku...

Beberapa hari yang lalu temanku mengabarkan bahwa keluarganya tengah diguncang masalah berhubungan dengan orang lain yang ingin memasuki wilayah rumah tangganya. Kata-katanya yang tidak dapat kulupakan: “Kenapa g harus ngalamin ini sekarang sih ?”

I dont know the answer...

Kemarin lalu juga, temanku yang lain menelpon, mengabarkan betapa seharusnya sepasang suami-istri itu saling mencintai...betapa kueselnya dia (saat itu) karena istrinya tidak bisa memenuhi keinginannya (betapa sang pelajar ini merasa mumet bahwa teori yang selama ini dianutnya tidak cocok dengan prakteknya di lapangan). Kata-katanya yang tidak aku lupa, “aku ingin istriku menjadi seperti...”

Aku katakan pada temanku yang satu ini: istrimu bukan objek, dia dan dirimu sama-sama subjek...kalian menikah bukan karena istrimu bisa kamu bentuk sesuai keinginamu, tetapi bagaimana saling menyesuaikan diri dan mencapai tujuan dari menikah itu sendiri...

Which brings me to other q:

Apa ya tujuan orang menikah?
Apa betul suami-istri sama-sama subjek?
Jangan-jangan 2-2nya hanya objek?
Pengertian subjek dan objek ini seperti apa sih ?

Di tempat lain, seorang temanku yang lain sedang berjuang menempatkan diri di posisi yang tepat dalam pernikahannya. Saat semua orang berteriak “CERAI!” dia malah semakin kukuh ingin sebaliknya...kadang aku berpikir...tanpa disadari..apa yang dilakukannya malah mewujudkan kata-kata cerai tersebut...

Hiks...

Aku makin bingung

Pikirku, pernikahan itu sederhana...

Which makes everybody laughing at me

Aku tidak punya sosok tertentu untuk jadi sosok ideal seorang suami

Aku hanya menuliskan 3 hal yang akan kupertimbangkan sebelum melangkah ke pernikahan (jika ada yg mengajakku tentu)

Ah...
Yg aku bayangkan dari sosok suamiku:

Dia bangga mengenakan cincin nikahnya

(Amiienn.....)

Wednesday, August 23, 2006

RIP


Tuhanku, tampaknya aku belum lagi merasa takut padamu
Tampaknya aku juga belum lagi mencintaimu
Tampaknya juga aku belum pula menempatkanmu sebagai nomor 1

Astagfirullah...

Mengapa aku masih mengalah pada nafsuku?
Mengapa aku masih sering berkata kasar pada orangtuaku?
Mengapa aku masih menuju ke manusia daripada kepadamu?

Astagfirullah...

Mengapa aku lebih mudah menemukan keburukan orang lain
Mengapa aku susah sekali untuk tidak berkompetisi dengan yang lain
Mengapa aku selalu menanti berita oranglain
Walaupun itu tak berkaitan denganku
Walaupun itu tidak membawa apa-apa untukku

Astagfirullah...

Aku memang berusaha untuk tidak melakukan dosa besar
Yang terdaftar diajarkan guru agamaku dari SD-SMA

Tapi

Aku juga tidak berusaha mendekatkan diri denganmu
Aku juga tenang-tenang saja merasa cukup baik

Astagfirullah...

Aku masih bisa sombong
Aku masih bisa membuang-buang rejeki pemberianmu dengan percuma
Aku masih bisa mencibirkan saudaraku yang lain
Aku masih bisa membicarakan keburukan mereka

Astagfirullah...

Padahal engkau sudah menunjukkan keperkasaanmu
Padahal engkau berkali-kali memberikan petunjukmu
Padahal ujian (kalau itu bernama ujian) pun sudah berkali-kali kau berikan

Astagfirullah...

Mengapa tetap aku memalingkan wajah darimu
Mengapa lebih mudah untuk menyerah pada yang biasa

Astagfirullah...

Semoga engkau sang maha sabar
Semoga aku tak berjalan semakin jauh
Semoga aku ....

Astagfirullah...

Tuesday, August 15, 2006

mencari lelaki

if u want to marry a man, make sure that:

1. He's not in a relationship (romantic/marriage) with another woman/man
2. He's looking for a partner not a maid/mother
3. He must love God

hehehe

Friday, August 11, 2006

cu...cu....jess...jesss...


Ada satu tempat yang selalu membuatku merasa bersedih. Tempat itu selalu membuatku jadi depresi, selalu membuatku menitikkan air mata, selalu membuat mood-ku drop...

Aku begitu tidak suka stasiun kereta api dan pemandangan kereta-nya...begitu banyak kesedihan yang aku lihat di situ. Sejak berjalan menuju ke tempat pembelian tiket aja, sudah begitu banyak yang terlihat yang membuatku bertanya-tanya....cocokkah aku memohon-mohon pada tuhan sendirian, sedangkan aku tidak mengulurkan apapun pada sodara-sodaraku yang bergelimpangan disana. Naik ke atas menunggu kereta pun begitu banyak orang-orang yang bertubuh kurus kering mengais2 tempat sampah dan di bawahnya....ah....sedih....

naik ke dalam keretanya pun...am speechless....there's so many things you see...that you feel helpless...i'm chicken out...cant do anything...

hiks...hiks....

i really dont like that place...

am so sorry...

astagfirullah...astagfirullah....astagfirullah....

Wednesday, August 09, 2006

pesan


in memoriam...beloved Pk N






ah, rupanya tuhan sangat menyayangimu pak, dia tak sabar untuk bertemu denganmu
ah, aku merindumu sangat pak...
aku terharu akan pesanmu pada sang istri
untuk tidak makan di luar rumah, kecuali makanan itu hendak dibagi
pesan sederhana dalam makna

aku tahu aku tidak akan pernah jadi special dimata manusia manapun
dengan beragam berita yang dikabarkan teman-temanku

aku tahu aku tidak ingin kembali ke masa suram itu
dan ingin melangkah maju

ketika letih dan terduduk diam
sekelebat wajahmu hadir

memberi senyum semangat
bensin untuk meneruskan perjalanan

salamku untuk sang kekasih

tunggu aku disana

maafkan semua kekurangajaranku
semua kesombonganku
semua
diriku

...

Saturday, July 22, 2006

bilang saja...

bilang saja,
kalau kamu ingin bersama
bilang saja,
kalau kamu tak sanggup menahan rasa
bilang saja,
kalau kamu masih merasa takut terhadap hal-hal kecil
dan
bilang saja,
kalau kamu ingin
membilang saja
apa-apa saja

Friday, July 14, 2006

adiksi

Ternyata sifat adiktif itu juga tidak melulu milik narkoba dan teman sejenisnya
adiksi pasti membawa pada 'sakaw' jika stimulusnya dihilangkan
sesuatu yang menyenangkan seringkali terlupakan sisi negatifnya
yang seringkali justru berefek lebih 'merusak'
...ah

sekarang no matter how good it 'feels like'..
we have to come to our senses...

after all...
we have to start living in truth...
in reality...

btw,
what
is
reality
anyway
????

Monday, July 10, 2006

Witch

I guess there's always evil quality in each of us, human...
entah mengapa, aku mengatakan sesuatu yang sangat aku sesali tadi. Aku gak pernah bermaksud menghardik siapapun, gak pernah ingin ngomel, gak pernah ingin marah atau memaki. Tapi tampaknya ada aja yang lepas kontrol sehingga kata-kata yang tak pantas keluar dari mulut ini...hhh....

jadi membuatku mengingat-ingat pernyataan seorang teman. Kalau kita, manusia, tidak pernah akan atau bisa berubah. Kalaupun ada yang bilang setelah menikah, seseorang berubah, itu disebabkan karena saat menikahlah sosok itu menunjukkan siapa dia sebetulnya, jadi selama belum menikah, mungkin yang ditunjukkan hanya salah satu topeng dirinya.

Perubahan-perubahan yang jadi topik, sangat menarik perhatianku. Aku sendiri masih ragu-ragu untuk memutuskan dengan jelas apakah seseorang bisa berubah atau tidak. Aku cenderung menganggap manusia memiliki semua kualitas sifat, baik atau buruk. Tinggal dirinya memutuskan untuk menunjukkan aspek mana yang akan lebih dominan. ukurannya mungkin ada di kontrol kita, di akal pikiran yang dikaruniai untuk manusia.

Jadi semua tema: witch and the good, bawang merah dan bawang putih, bukan mengenai satu orang dengan orang lain...mungkin lebih perang pada diri sendiri...mana yang lebih dominan, mana yang dipilih...mo the good or the bad...it's your choice....

ah....masih menyesal nih...
hiks

Sunday, July 09, 2006

Demi masa

Betul-betul deh, waktu itu berlalu begitu cepat. Terasa demikian karena akhir-akhir ini aku dikelilingi oleh orang-orang yang sakit. Semua orang yang aku sayangi. Salah satunya yang paling membuatku sedih adalah melihat pak N, sosok yang juga kuhormati. Beliau terbaring di tempat tidurnya dengan badan yang mengurus...duh, sedih deh lihatnya. Beliau tampak begitu tua, begitu ringkih, padahal terakhir kali aku berkunjung, kurang lebih di bulan-bulan awal tahun ini, beliau dengan semangat dan ceria menyambutku, mendengar cerita dan keluhanku serta memberi semangat untukku yang menurutnya tampak lemah tak bertenaga.

Di tempat lain, sepupuku koko A, juga terbaring di tempat tidur sebuah rumah sakit dengan masalah pada batang otaknya. Dia yang selalu bersemangat dan kokoh kuat, tampak menitikkan airmata ketika harus menjalani operasinya. Dia baru berkeluarga dan dikaruniai 2 anak kecil yang cantik-cantik...ah

Terus ada tanteku yang tinggal bareng dengan keluargaku karena beliau tidak menikah. Saat ini ia juga sedang sakit...hmmm...

Betul-betul aku merasa semakin usia kita bertambah, semakin lemahlah kita.
Bahkan aku merasa semakin usia bertambah, semakin banyak pula hal-hal yang tidak kita ketahui.

Betapa aku took it for granted semua yang comes along....saat melihat wajah di cermin, merasa bahwa sebentar lagi pastilah mulai timbul keriput dan uban di sosok yang ada di cermin tersebut.

Betapa semua yang ‘seakan’ kita punya itu ternyata tidak pernah kita punyai...

no wonder some people want to keep their appereances by doing cosmetic surgery...
to hold on to what makes them who they are ?

come on...

i thought we’re more than what we can see on mirror...

or...

some people have gone blind?

Or me

who got it all wrong...

Saturday, July 08, 2006

tuhan dan dia


edan
saya sering menuhankan dunia
dan
menduniakan tuhan
sinting
saya sering menuhankan dia
dan
mendiakan tuhan
astagfirullah

Thursday, July 06, 2006

CINTA PERTAMA





Temenku bercerita, dan aku ingin share cerita ini..just a reminder...
...
“Kemarin temenku datang untuk curhat. Dia ini bisa dibilang salah satu ‘ikhwan’ yang mencoba untuk lurus-lah. Sebut aja namanya A.. Nah, dia ini punya temen kantor yang juga dari kalangan tersebut, sebut aja namanya B.Si A bilang ke B kalau dia ingin menikah. Maka oleh B ditanya, “A, cinta pertamamu pada siapa sih ?” dijawablah oleh A, bahwa cinta pertamanya adalah pada Allah, lalu berturut-turut Rasul, orangtua dan sampailah di urutan ke sekian pada wanita...oleh si B lalu dikatakan bahwa ia memiliki keponakan yang masih lajang, tapi rupanya jelek, dengan kacamata tebal dan berkursi roda. Hanya saja keponakannya ini rajin beribadah. Si B menawarkan untuk mengenalkan keponakannya kepada A dengan syarat bahwa ia tidak boleh bertemu lebih dulu secara sembunyi-sembunyi dan jika hendak menolak, ia harus mengatakannya langsung ke si keponakan.
Alkhisah (taelaa...) tak tahan jugalah si A. Maka ia datang di mesjid untuk melihat si calon ini, ternyata...betulan jeleknya...maka ia pun mengatakan hendak menolak si keponakan ini. Tapi keesokan harinya ketika janjian kedua, A melihat bahwa keponakan si B ini justru sangat cantik dan seksi...bingunglah A. Tapi akhirnya ia memutuskan untuk memberi jawabannya untuk menolak. Maka bertemulah mereka bertiga, si A pun mengatakan bahwa ia menolak keponakan yang ternyata memang memakai kacamata tebal dan kursi roda. Ketika ‘acara penolakan’ sudah usai, terdengarlah azan, dan si keponakan pun pamit untuk sholat, dengan melepas kacamata tebal dan bangkit dari kursi roda...jreng...terlihatlah sosok fisik wanita yang cantik jelita...dan si A ini menyesal sekali....malu sekali kalau bertemu dengan B karena ternyata cinta pertamanya adalah terhadap fisik wanita...bukan seperti yang ia kira selama ini...”

Moral of the story...
(sambil geleng-geleng kepala) dasar pria....

Kado Muhammad


Ini salah satu kaset yang kugandrungi...
Rasanya gak bosen banget untuk dinikmati...terus dan terus lagi...
Dari semua ‘lagu’ yang ada di kaset ini, yang paling aku suka justru lagu terakhir:
“Tak sudah-sudah”

Ketika surga, kepingin lebih...

Karena itulah cerminan saya:
Gak sudah-sudah, dah dikasih ini, minta lagi, minta lagi...

Padahal tuhan mengajarkan, yang secukupnya...

Hmm...tahu ukuran cukup darimana ya ?


Satu lagi...aku juga suka yang bunyinya begini:

Kamu sih jadi batu, sehingga dapat dihancurkan
Jadilah air...

Jadi mikir, kelemahan air apa ya ?
Karena benda itu begitu tenang, bisa berubah-ubah bentuk, bisa jadi berbagai bentuk...
Subhanallah...

Kaset ini, membuatku ingin sekali ikut mencintai
Apa yang engkau cintai...

Ya rahman...ya rahim...

wisata kuliner

aku heran sekali, karena tampaknya jarang ada yang peduli kekonsintensian. Bagi mereka tidak apa jika pertanyaan utamanya tidak terjawab. Hehehe, ini kekesalanku ketika mengikuti suatu seminar yang content dari seminarnya jaka sembung sama topik besarnya. bahkan istilah konfrensi yang dipakai lebih merupakan bentuk seminar, yang saya tahu berdasarkan definisi yang saya pelajari di sekolah dulu !!! apa sekarang definisi2 itu udah berubah ya, antara workshop, confrence and seminar....Ini yang membuatku agak males ngikutin acara-acara seminar, workshop and sejenisnya (pengalamanku terbatas di indonesia, pulau jawa khususnya karena finansial masih terbatas untuk menghadiri yang ada di situ). it stops there...it doesnt go beyond...bukannya yang penting what's next ? kalau awalnya aja mereka gak menjawab pertanyaan yang mereka ajukan sendiri, gimana bisa solve the problem ? malah menjawab hal lain...piye ????

akhirnya...yang terjadi setiap kali mengunjungi seminar dan sejenisnya ? ya wisata kuliner....

(maaf, emosional !)

Wednesday, July 05, 2006

Living more in truth than in lies !!!!

Kalimat itu aku peroleh pas nonton oprah...
Waktu itu acara tersebut sedang membahas hubungan pria dan wanita
Actually...seorang pria dengan sekian wanita (more than 5, i think)
Dan di second half of the show, membahas seorang wanita yang ditinggal oleh prianya
Tanpa sebab musabab, tanpa alasan yang jelas...just gone...
...
semuanya memiliki kesamaan
semuanya trying to live the fantasy
semuanya menunggu prince charming
semuanya....kecele...hehehe
...
betapa hebatnya
(tanpa tahu siapa yang hebat)
...
seakan-akan identitas wanita baru hadir kalau ada pria disampingnya
no matter how jerk the guy is
as long as u have the man (whoever he is)
you are a complete woman...
...
kalau seorang wanita masih sendiri, tak peduli sesukses apapun ia, pastilah ia dikasihani
pastilah ia disalahi, pastilah ia yang dikomentari
...
aku betul-betul merasa sedih
...
Jadi kalau kamu bertemu seorang pria
Ingatlah, seberapa ‘charmingnya’ dia, kalau ia membuatmu merasa sendirian
...
Dont ever say that he is your best friend
Best friend would never do this to you
...

Saturday, July 01, 2006

Membaca

Hampir seumur hidupku kuhabiskan dengan membaca. Membaca berbagai hal, mulai informasi berita, sampai isyarat-isyarat…mungkin juga termasuk membaca “lirikan matamu…”
Di setiap hal yang kubaca, selalu tidak berhenti sampai titik saat bacaan tersebut hilang oleh penerimaan pada indera manusia (which I suppose, include my sensory too) selalu ada proses ‘mental’ (taelaa…) yang terjadi setelah bacaan-bacaan tersebut berlalu…selalu ada yang terekam dan terolah di sel abu-abu itu.
Aku membayangkan, betapa kaya manusia itu, sumber daya itu ada semua pada manusia, bagai harta karun tak bernilai…tapi seringkali kita belum menemukan kunci untuk membuka pintu berisi harta karun itu…(maklum, baru baca istilah ini…dan I couldn’t agree more…)

Thursday, June 22, 2006

wuaduh

aku heran sekali,
seorang pekerja pemerintah yang jelas-jelas statusnya adalah pembantu rakyat
hanya membuka suatu acara seminar lalu langsung berlalu
bagaimana dia bisa tahu masukan langsung dari sang 'bos'
jika ia ngacir begitu saja sebelum acara dimulai ?
bukannya itu 'main job' beliau?
masa main job-nya adalah membuka seminar ?
gimana bisa sampai masukan-masukan itu ke sang pembantu rakyat kalau apa yang harusnya mereka dengarkan hanya memantul kembali ke telinga si bos which is rakyatnya ?
Aih, ini betul-betul membuatku naik darah !!!!

Monday, June 05, 2006

mimpi

last night i had a wonderful dream
makes me happy this morning
and wash off my misery instantly
i thought...
what if the real thing happen?
subhanallah...
alhamdulillah
terimakasih banyak tuhan

Sunday, June 04, 2006

mampukah saya

akhir2 ini saya mungkin betul2 dilanda krisis pede
segala yang saya lakukan tampaknya salah semua
dan di sisi lain, selalu hadir orang-orang baru yang menganggap saya mampu
kedua ekstrem ini betul-betul membuat saya setengah gila
dan teman diskusi yang saya cari hilang entah kemana
akhirnya aku mengadu kepadanya
(ampuni saya, gusti, yang selalu memanggilmu di akhir)
mungkin ini surat teguran karena saya tidak pernah (jarang barangkali)
meminta bantuanmu
aku memohon kepadamu dengan segala kerendahan hati
aku tidak tahu apa-apa
aku terlalu sombong gusti
aku mengharap bantuanmu

Saturday, May 27, 2006

Berita

Akhir-akhir ini kalau nonton berita rasanya sedih deh
Materi berita yang disampaikan rasanya gak lebih untuk meningkatkan daya jual
Padahal peran media massa menurutku luar biasa loh
Dan mereka bisa memilih materi apa yang hendak mereka sampaikan
Contoh: waktu pemberitaan tgl 20 mei 06, daripada memberitakan ketidakhadiran salah seorang tokoh di suatu acara yang jadi headline, mendingan beritakan apa yang dihasilkan dari acara tersebut. Aku menunggu, menunggu dan terus menunggu, di beberapa media, cetak maupun elektronik, yang mo memberitakan isi dan hasil acara itu, tapi yah, gak ada tuh. Isinya Cuma memberitakan ada acara ini di sini, dihadiri oleh ini dan tidak dihadiri oleh ini, acara ini digagas karena ini dan ada yang lucu pada saat acara…blas…dah selesai deh beritanya. Ada satu media yang memberitakan isi, tapi Cuma mencantumkan 2 dari 8-10 poin hasil…ah, sedih…memangnya yang mo membangun indo Cuma yang dapat hadir di acara tersebut ? tujuan pemberitaan itu apa sih ? informasi apa aja sih yang dibutuhkan ?
Contoh 2: waktu terjadi gempa, sebatas mana info ‘romantisme’ dibutuhkan? What next is more important toh ? tips2 apa sih yang bisa diberikan untuk menghadapi situasi tersebut ? apa yang sudah dilakukan oleh para penolong, lalu informasi apa yang bisa dilakukan sodara2 mereka di tempat yang agak jauh…pemberitaan ttg kondisi terkini, tentu penting, tapi seimbang-lah dengan informasi apa yang harus dilakukan…
Ah, mencapai keseimbangan selalu langkah yang sulit ya…

Thursday, May 11, 2006

Mensana in corpore sano

Jadi inget kata-kata temenku yang bertanya:
Sebetulnya psikolog itu kerjanya apa sih ?
Kok gak ada bentuk nyata ya ?
Criteria keberhasilan seorang psikolog apa ya ?
Jadi inget aja, udah 2 temanku yang cerdas bertanya hal ini
Mereka bukan merendahkan ilmu yang mereka miliki
Salah satu diantaranya malah mencontohkan bahwa frase
“di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”
(maaf, kalimat betulnya aku lupa…kurang lebih mudah2an istilah tersebut gak salah)
tidak disetujuinya, karena justru bagi dia hal sebaliknya,
dengan jiwa yang sehat maka tubuh sakitpun bisa jadi kuat
contohnya: panglima sudirman atau diponegoro bias berperang dalam kondisi sakit
jadi psikolog yang berperan di bagian ‘kejiwaan’ (atau perilaku ya ?)
justru punya peran yang sama pentingnya dengan sejumlah peran lain yang ada

buatku sendiri:
kegelisahan itu timbul pasti akibat kehati-hatian
pemikiran terhadap pihak partner kerja: klien itu sendiri
karena itu seharusnya tidak pernah ada kedudukan yang lebih antara si psi dan pasien
mereka berpartner dalam kedudukan yang sama
dan mispersepsi yang selalu hadir adalah masing-masing pihak punya ‘waham’
bahwa pihak lawan sama-sama orang yang bisa ‘menyembuhkan’ mereka,
atau salah satu pihak beranggapan mereka sendiri dapat menyembuhkan mereka
atau salah satu dapat menyembuhkan yang lain
padahal yang selalu diajarkan sejak dulu adalah kerjasama
dokter yang memberi resep obat tidak akan dapat ‘menyembuhkan’ symptom penyakit jika sang pasien tidak mau meminum obatnya…
jadi criteria keberhasilannya adalah: tidak ada
dengan demikian kita diharapkan terus belajar

ilmu yang luar biasa….(nggantung deh…)

Sunday, May 07, 2006

Wanita

Ah, wanita...
Sikap temanku membuatku kembali geleng-geleng kepala.
Dia sudah diperlakukan kurang adil (dalam penglihatanku) oleh teman prianya
Sang teman pria tidak pernah menyatakan apapun
Namun mencari temanku kala dibutuhkan
Dan temanku yang keras kepala terus memupuk rasa
Sambil sesekali menjadikan aku sebagai ‘shoulder to cry on’
Aku selalu bertemu kisah ini
Best seller deh...
Apapun yang dilakukan si pria,
Sang wanita akan memakluminya
Apapun yang dilakukan pria
Sang wanita mencari-cari kesalahan dalam dirinya
Apa sih ujung cerita dari kisah ini ?

Tuesday, May 02, 2006

Wanted: pria dorama

Jadi pengen nulis tentang sms-sms-an dengan temanku.

...btw, g dah khatam ntn H2, dan walaupun g jg terharu sama endingnya, tapi g lbh suka versi komiknya. Di doramanya g jadi tambah sebel setengah mati sama hikari. G jg bt sama hiro yg gak bisa get over hikari+ jadian sm Haruka cm krn dia tahu hikari biar bgmnpun gak bakal memilih dia..jadi haruka jd kaya pelarian..daripada gak ada siapa2 disampingnya. Sdgkan klo di manga g masih bisa nangkep kl hiro perlahan2 mulai terusik sama kehadiran haruka+mulai bisa melepas hikari. Kl di manga malah kesannya hikari yg ‘mengejar’ hiro..di doramanya g malah jd kasian sama haruka, g berpikir klo g haruka, ga pst bakal sakit bgt+gak akan bertahan disamping hiro yg terus di bawah bayang-bayang Hikari...

..itulah enaknya jadi pemeran utama, selalu mendapat pasangan, no matter what, dia selalu dikasih cadangan...

...masalah dorama yg elo bilang enaknya jadi pemeran utama, klo g malah mikir enak jadi tokoh cinta pertama, biar bagaimanapun sll meninggalkan bekas mendalam di hati sso :p...

tentang dorama lain:

..as usual after effect ntn dorama: I always ended up falling deeply in love sm tokoh utama cowoknya (kecuali hiro, g lebih suka hideo). Di last xmas, haruki kenji yang sebaik itu dgn ttpn matanya gak mgkn ada ya di real life..knp sih dorama klo nyiptain karakter cowo perfect bgt? Jd pengen jd artis dorama, biar bisa ditatap walau cm akting.

..hehehe, iya, g juga lagi suka nonton k-drama di indosiar, suka sama karakter PS, tulus sekali orang ini...ada gak ya, di real life...

...Far, pokoknya semua tokoh lelaki diserial korea/jepun kagak ada yg real deh..bener2 maya...

Wuaaa....hontou ? gak ada yang real...hiks...

Monday, May 01, 2006

SEPI

Aku salah satu orang yang seringkali terkagum-kagum dengan orang-orang yang memiliki verbal baik.
Orang-orang ini bisa dengan enak ngobrol di depan orang banyak, menyalurkan semangat mereka, membuat orang ikut mendengarkan kata-kata mereka.
Coba aja lihat, betapa besar uang yang bersedia dikeluarkan orang untuk duduk mengikuti sessi si motivator ulung.
Kalau tidak, betapa banyak orang rela mengurangi waktu tidur, juga untuk mendengarkan ‘dongeng’ sang motivator
Atau berapa banyak orang yang terbujuk mengikuti MLM karena ocehan sang ‘pedagang’
Entahlah, buatku mereka semua sangat hebat...aku dengan tulus mengagumi mereka.
Dan ketika mencoba melihat diri sendiri...
Hehehe...apa coba yang bisa disalurkan oleh si pendiam ini ?
Apa coba yang bisa diucapkan si pemalu ini ?
Apa coba yang bisa didengarkan dari si gugup ini ?

Buatku, gambaran diatas, entah harus membuat sedih atau senang...
Sedih karena ternyata beribu-ribu orang merasa kosong sehingga harus disupply dengan kata-kata manis
Atau senang, karena ternyata mereka sadar bahwa mereka membutuhkan oranglain untuk membantu mereka menjadi lebih baik...

Karena aku sendiri pesimis
Apa yang terucapkan di mulut
Bisa terekam manis di hati
Dan mampu menggerakkan perilaku...

Tapi,
Kun fayakun...
Allahu akbar toh ?
(^_^)

Saturday, April 29, 2006

Kepercayaan diri

“Gimana kalau ibu-ibu saja yang mengurusi masalah ini?”

kalimat tersebut timbul dari seorang guru yang merasa tidak sanggup menangani salah satu siswinya. Guru tersebut merasa siswinya ini memandang rendah terhadap dirinya, bahkan tidak mau menjawab telepon sang guru alias teleponnya dimatikan ketika mendengar suara sang guru.

Buatku, disatu sisi memang anak-anak sekarang seringkali saking kritis dan pinternya jadi ‘lupa’ untuk menghormati orangtua. Tapi disisi lain seringkali guru juga menunjukkan sikap yang ‘memfasilitasi’ siswa-siswi untuk bersikap tidak hormat.

Buatku, sebagai seorang guru, harusnya mengajarkan anak dari yang tidak tahu menjadi tahu...dari berbagai aspek perkembangannya, bukan hanya kognitif. Ajarkan juga bagaimana cara menghormati yang tua, bagaimana cara tidak menjadi sombong, bagaimana cara menyayangi sesama, bagaimana cara membantu sesama...

Tapi budaya yang berkembang sekarang adalah budaya instant....semua diinginkan serba cepat. Guru pun meminta saran, hukuman atau intervensi apa yang dapat cepat mengubah prilaku anak...which for me, gak ada...kalo ada, sekolah itu gak perlu ada lama...primary school itu gak perlu 6 tahun ! si anak pun mengharapkan guru cepat tanggap, cepat tahu, dst...

Dan yang menyedihkan lagi, tidak ada yang mau berusaha untuk menemukan titik tengah dan cenderung mengalihkan tugas tersebut ke orang lain yang bisa ditemukan...seperti orangtua, konselor, dst....

Buatku, yang ideal memang kalau kerjasama terjalin apik antara orang rumah, siswa dan orang sekolah. Tapi situasi saat ini tidak memungkinkan itu, seringkali saling lempar tanggungjawab, si guru memaklumkan diri karena orangtua sibuk bekerja, si orangtua menganggap karena mereka sibuk, maka gurulah yang harusnya mendidik anak mereka...

Vicious cycle yang gak ada gunanya kalo cuma setakat memberi informasi bahwa situasi tersebut vicious cyle dan gak ada yang mau melakukan sesuatu untuk ngerubahnya...

Jadi, buatlah yang terbaik sebatas kemampuan dan peranmu. Buat guru, jadilah guru yang terbaik that u can sebatas esistensi ke-guru-anmu, demikian juga orangtua...

Dan intinya, percayalah pada kemampuan diri sendiri...bagaimana anak/siswa/murid bisa me-rely-on diri mereka pada sang guru atau orangtua kalau kita sendiri tidak percaya pada kemampuan kita?

Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan suatu pertemuan sebagai kebetulan, pasti ada sesuatu yang dia percayakan pada kita sehingga menjadikan suatu pertemuan tersebut. Lagipula, kita kan hanya aktor penggerak dari lakon sang sutradara yg maha hebat itu ? lalu apa lagi alasan yang membuat kita jadi tidak percaya diri ?

Ayolah para guru, kalian bisa !!!

Thursday, April 20, 2006

playing god

kita itu mana duluan sih ?
seorang dokter, ekonom, pns, guru, psikolog, dst
atau
seorang mukmin?
kita itu apa sih ?
seorang mediator, khalifah
atau
tuhan?

Wednesday, April 19, 2006

tempat sampah

pernahkah engkau merasa
kalau dirimu tak lebih dari sekedar tempat sampah
bahwa dirimu dicari tak lebih hanya untuk membuang sampah
dan dilalui begitu saja
padahal hanya engkaulah yang mau menampung sampah tersebut,
tanpa pernah dapat memprotes bau-nya
bagaimana ya,
kalau sang tempat sampah tidak lagi mau menjadi tempat sampah ?

Sunday, April 16, 2006

nonton lagi

ah, rasa kangen sekali menuliskan tentang dorama2 jepang yang ku tonton. Beberapa minggu terakhir ini sempat menonton beberapa dorama: sekaii no chunsin (lupa tulisannya), last christmas, slow dance, dan H2. rata2 bercerita tentang perjuangan, perjuangan meraih cinta, mempertahankannya, meraih cita-cita dan memasrahkan cinta...

dari dorama pertama, diceritakan tentang flashback cinta masa lalu, tentang kehilangan orang-orang yang kamu cintai (death do us part)...grand idea-nya: life goes on, somehow, u just have to say goodbye to your love one, in order to continue this journey. And the goal of continuing living is in order to make a new life cycle, to make u grow, make u develop, to be a better person...and to remind u that there's greater power than wishes...its reality (hahaha, mudah2an diriku gak se sarkastik itu...keep on dreaming!)

dari dorama kedua: perjuangan mengisi kehidupan with meaningful activities, trying to change your view of the world (the surroundings) and be meaningful to others...untuk g, film ini sedikit banyak ngajarin mimpi, coz there's no such thing as a 'dream' guy like they portait in this movie...but i like the end...not so typical...

dorama slow dance: how love doesnt care about age differences...hehehe, tipikal dorama jepang yang membuat g seneng. Bagaimana mereka menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, termasuk pria muda yang berpasangan dengan wanita yang lebih tua. Maksudnya untuk memberi harapan kali ya, terhadap wanita-wanita seperti diriku...hihihi...(aneh ya, manusia dijanjikan berpasangan dari sang pemberi janji abadi, no 1, dan pasti ditepati, tapi butuh sesuatu buatan manusia untuk membangkitkan harapan itu...ah, astagfirullah)

dorama h2: tentang komiknya adachi misuru...kalo yang ini,saya mah kepengen tahu akhir kisahnya, jadi sama yang mana. tapi cerita heroik kayak gini kok ya gak ditiru ya di indo. mbok bikin kek, sinetron tentang perjalanan seorang anak yang bercita2 jadi pemain bulu tangkis...kok ya, lebih seneng berkiblat pada tema jahat-menjahati, kuburan, dendam...suedih...

ah, masih menanti deh, seseorang yang bisa diajak ngobrolin mendalam tentang hidup dng enak...tanpa harus nonton film...

ganbatte farchan !!!

Saturday, April 01, 2006

biasa aja deh

hmm...
prihatin nih
kenapa sih suka bilang pihak lain terlalu tinggi
tidak dengan maksud menyadarkan diri supaya gak sombong
tapi mudah2an tidak pula dengan maksud sebaliknya...
biasa-biasa saja
biasakan menggunakan titik di akhir kalimat, jangan pake koma....
hehehe

Thursday, March 23, 2006

ROSO

ini sekedar berbagi kegembiraan setelah nonton pagelaran satu rasa-nya a.mustofa bisri-idris sardi di GKJ kemarin malem.

Menurutku ada 2 acara (so far) yang bisa membuat keinderaanku terjaga: kenduri cinta & acara yang tadi aku tulis di atas. Dan alhamdulillah, walaupun orangtuaku sedikit protes, tapi mereka tetap berkenan mengizinkan anaknya ini nonton kedua acara tersebut. Walaupun artinya paling diijinkan sekali itu, abis itu ya nggak janji...hehehe....tapi alhamdulillah, tuhan itu maha pembuka jalan, nggak diijinkan nonton lagi kenduri cinta, e...bisa dinikmati juga buah pikiran teman-teman manusia lewat vcd. Berusaha lalu pasrah itu nikmat sekali ternyata...

Oke deh, kembali ke cerita awal...

Nonton pagelaran itu tadinya aku pikir pasti sorangan, soalnya gak ada yang tertarik untuk nonton. Tapi alhamdulillah, aku dipertemukan dengan seorang teteh yang bersedia menonton karena ada M.Sobary-nya (sebetulnya nonton sendirian pun aku jabanin, tapi sebagai penguat ‘bujukan’ untuk orangtua, akan lebih ‘licin’ jika ada teman pelengkap). Untuk ngambil undangan di daerah tebet (daerah yang paling aku hindari karena ruwetnya setengah mati, tapi akhir2 ini malah sering diubek-ubek, subhanallah, jangan menghindari sesuatu terlalu berlebihan...biasa2 ajalah, klo nggak, nanti malah kayak saya loh, selalu harus menghadapi apa yang dihindari...hihihi), ternyata berdua si te2h naik motor, nyampelah di t4 komunitas mata air. Ah, banyak buku pak mustofa yang menarik dibaca, tapi sulit ditemukan di toko buku deket rumah, mungkin harus sering jalan2 ke senen...

Ya udah, sampailah ke tgl 22 maret 06. janjianlah sama teteh di daerah roxy, acara jam 19.00-22.00WIB. tapi si teteh lupa bawa helm, akhirnya kita berdua pulang kembali ke kontrakannya di sudut jakarta pusat yang ‘ternyata ada rumah dan penduduk loh di situ’. Ah, jakarta selalu menawarkan kejutan...

Lalu sampailah ke GKJ jam 19.30-an, ah, walaupun gong sudah dibunyikan ternyata masih belum mulai. Setelah ketemu tempat duduk yang lumayan strategis di tengah, maka kita berdua melihat2 suasana sekitar...hehehe, wow, banyak orang2 yang selama ini kita liat lewat tipi, duduk dekat. Jadi agak norak. Ada pak abdurahman wahid-istri dan mbak yenny deh, sang putri...kalo gak salah liat, pak quraish shihab, rafika duri, dan beberapa orang yang sering seliweran di tipi tapi gak tau namanya. Yang selalu membuatku kagum pada para wanita yang sering terlihat di tv, termasuk istri gus dur (siapa ya namanya, aku lupa) dan sang putri, wajahnya haluussss putih, bersinar deh kalau terkena lampu....seakan-akan keringat kalau mampir pun, muka mereka tidak akan kucel...seneng deh liatnya...pengen nanya, pake bedak apa ya mereka itu...(hehehe, maaf agak belok ceritanya)

Jam 20.20-an acara pun dimulai dengan m.sobary yang membacakan ‘tulisan saya sendiri’, akunya...ah, mendengarkan beliau...jadi tersindir, betapa kita terlupa akan indonesia....
Lalu mulailah pagelaran dengan suara gesekan biola idris sardi. Kuereennnn....selalu mengairahkan melihat seseorang begitu mencintai sesuatu, membuat jantung ikut berdegup2. lalu datanglah gus mus membacakan puisinya...ditengah-tengah disambung dengan ratih sanggarwati yang membacakan pusisi gusmus, trus ada seorang penyair wanita (maaf, saya lupa namanya, tapi kayaknya terkenal dan beliau tinggal di luar negeri, daerah timur tengah). Nah, komposisi artistiknya menarik deh...di panggung yang paling pojok kan idris sardi, beliau pakai baju putih-putih, trus di tengah ada gusmus, beliau pakai baju hitam-hitam, trus disamping ada ratih pakai baju putih-putih dan penyair wanita itu pakai hitam-hitam...ah...kereeennn....dari babak awal yang kelam itu, aku paling suka puisi HANIEN terutama bagian “kekasih, dengarlah dadaku...kekasih, bacalah airmataku....malam ini belum juga seperti mimpi-mimpiku selama ini...malam ini, lagi-lagi kau biarkan sepi mewakilimu.”
Tapi yang membuatku berkaca-kaca waktu puisi “aku masih sangat hafal nyanyian itu”...lalu nyanyi lagu “indonesia pusaka”...hiks, betapa lupa saya akan negeri ini...disatu sisi, aku jadi makin minder, suaraku kok ya jelek banget ya...gak bisa nyanyi...hiks...

Setelah puisi nasehat kematian yang menggambarkan peristiwa tsunami, gusmus masuk dan idris sardi pun berdialog dengan ratih. Beliau menceritakan keresahannya, ada juga penyesalan, bahwa ia tidak bisa berbuat banyak untuk negeri indonesia dan selama ini lebih banyak bersikap ‘jengkel’ sendiri. Lalu masuklah gusmus dengan pakaian yang putih-putih...ah....sekarang panggungnya jadi dominasi warna putih....celetukan2 khas beliau...membuatku pulang dengan membawa rasa gembira di hati...and it stays...(sekarang juga masih membawa keriangan didalam hati)....

Kata-kata yang terangkai...subhanallah...persahabatan yang hangat...insight-insight yang muncul...ah, membawa saya ke satu tulisan gusmus “selembar daun”: semoga isyarat darimu: cintaku kau terima....

Satu sisi indonesia yang indah...disetiap keburukan pasti ada kebaikan...

Sunday, March 19, 2006

mencintai

kalau saya sudah mencintai sesuatu
wah, rasanya sampai sekecil-kecilnya partikel yang dimiliki oleh ia yang saya cintai
ingin rasanya ikut saya cintai
kalau saya sudah mencintai sesuatu
saya pasti akan berusaha berbuat yang terbaik, sebaik-baik yang ada dimatanya
bukan sepanjang penglihatan saya
kalau saya mencintai
tentulah keegoisan itu harus tiada
jadi apakah saya sudah mencintai ?

Monday, March 13, 2006

KAngEn DEh

tadi menghabiskan waktu bersama seorang sahabat
ah...aku merasa kangen
kangen bercerita panjang mengenai hari yang aku lalui
rasanya semua berjalan begitu aja disampingku dan tidak menyapa
aku kangen menceritakan rasa yang aku alami
ketika melihat seorang bapak tua mendorong gerobaknya
ketika melihat peluh di dahi para pengamen
ketika melihat pandangan sebal pengemudi mobil pada pengendara motor di hadapannya
ah...
aku kangen menggambarkan apa yang bernama rasa
tapi kok ya, jemariku tidak lagi selincah dulu
tulisan yang keluar juga tidak selancar dulu
selalu tersendat
seakan mengingatkan
rasanya (terutama rasa-rasa negatif)
ketika hidupku bagai buku yang terbuka lebar...
ah,
aku kangen..
kangen pada sisi diri yang satu itu
kangenkah dia padaku ?

Sunday, March 05, 2006

tenggelam dalam sendiri

beberapa waktu lalu, aku menyempatkan diri untuk dateng ke diknas...
karena disitu ada satu pameran buku
karena di pameran buku itu ada satu komunitas
karena di dalam komunitas itu ada yang ingin aku pelajari
during the trip, dari depok yang memakan waktu 2jam-an
dari sambung menyambung bis kecil
aku betul-betul menikmati 'pemandangan' di kanan-kiri
dengan bumbu kemacetan di beberapa tempat,
dengan bumbu kenekatan karena jarang pergi ke daerah sudirman
sehingga gak tau rute bis, tapi sok mengasah kemampuan spasial, reasoning dan intuisi
jadilah 'just do it'
akhirnya sampai jugalah di diknas dan walaupun berbagai komunitas hadir disitu,
arahku satu, lagian udah hampir jam 5, belum menyapa Tuhan di sore itu.
ya sudah, tapi untuk menuju ke komunitas tersebut, saya harus berkeliling mencari letaknya
sehingga mau tak mau tetep mata diarahkan ke berbagai komunitas yang ikut...
wow! banyak label indie and komunitas sastra yang ikut pameran tersebut
tidak termonopoli oleh industri...salut!
sayang, keramahan itu tidak terpancar dari yang nunggu komunitas, malah pandangan menyelidik...hihihi
singkat cerita, sampailah ke komunitas tujuan
terimakasih atas sambutan hangatnya
walaupun sedikit jenggah tetap hadir, "kenapa sih cewe ikut2an..." mungkin itu juga sempat terlintas di kepala mereka
ah, tapi saya senang...
mungkin mereka bisa melihat binar di mata saya
di penghujung perjalanan pun saya sempatkan mencari satu buku yang sudah lama saya cari
KETEMU !
hehehe...
senang
apalagi pulang bisa dengan ojek cukup murah...
(^_^)

Friday, February 24, 2006

BERKENALAN

Besok, 28 tahun yang lalu saya lahir.
Nama saya farah
Kata orang saya cantik
Kata orang saya gendut
Kata orang saya pendek
Kata orang saya baik
Kata orang saya pendiam
Semua itu tidak berkonotasi baik atau buruk
Sampai pada satu titik dimana saya harus jadi bagian intim
Dari satu orang, satu keluarga, satu komunitas
‘saya baik tapi tidak untuk jadi bagian dari…’
Saat ini saya sangat sedih
Dimana semua kemampuan saya tampak nihil
Dimana semua intisari saya tampak tumpul
Dimana semua harapan saya jadi cerca
Dimana semua teman saya pergi entah kemana
Hari ini saya menangis tersedu
Hari ini juga saya tertawa sinis
Hari ini saya merasa tidak merasa apa-apa
Karena toh tiada beda semua akan menjadi tidak ada
Karena tidak pernah ada yang menganggap saya ada
Maafkan saya malam ini
Malam ini saya minta maaf
Karena mendenger deru tangis tertahan
Rasa iba dari orang-orang yang menyayangi saya
Di malam ini, saya ingin menyapa salam untuk david beckham
meniru atau setidaknya mencari insight
tentang apa yang dilakukannya setelah mendapat kartu merah
Di pertandingan piala dunia beberapa waktu lalu….

Tuesday, February 14, 2006

pengetahuan baru

pengetahuanku bertambah lagi:
saya ternyata bodoh
and
harus kerja lebih keras lagi
not a reason to give up !

Saturday, February 11, 2006

baju

saat ini, rasanya tidak ingin punya telpon seluler. rasanya malas sekali mengulang-ulang kesalahan yang sama. udah tahu salah kok diulang lagi. rasanya nano-nano. mangkel, sedih, marah, lucu, etc. ah, kalau suka dengan bajuku, yah jangan temui aku. itulah yang hanya kamu dapatkan. jadi sudahlah, jangan lagi berbasa-basi.

Tuesday, February 07, 2006

bingung

Hehehe, mbosan menulis gaya singkat tapi gak padat dan malah bikin belibet...kali ini aku mo nulis dengan gaya suka-suka...

Beberapa hari terakhir ini, aku lagi suka-sukanya baca buku, baca artikel on-line, lagi gila-gilanya menggilai pencarian...sampai di satu titik, kebingungan...

Tapi itu masalah lain. Yang bikin sel-sel kelabu ini bekerja meninggalkan kebiasaan malasnya adalah mengapa sekian besar rasa cinta, sekian banyak ide-ide --sebatas pengetahuanku yang terbatas— kok tidak tersampaikan ke orang-orang yang seharusnya— kembali ini sepengetahuanku— ikut mendapatkan itu.

Maksudku, tetep aja semua ini hanya ada di permukaan klo menyentuhnya hanya orang2 yang itu2 saja...keampuhan word of mouth di bidang ini kok ya sebatas keluarnya umpatan, gugatan, keluhan, kepasrahan, n motivasi, tanpa ada yang ‘just do it

Atau saya yang terlampau terlambat, terlampau ‘idealis’ (ge-er amat!), terlampau naif untuk tahu bahwa ini semua tidak akan terjadi...

ah, mungkin bukan ‘tidak akan terjadi’ tapi ‘belum terjadi’...

bahkan tersedianya informasi pun terbatas pada level tertentu...lapisan masyarakat tertentu...daerah tertentu...orang-orang tertentu...

Pertanyaan: bidang apakah yang sedang dibicarakan di atas ? hayoo....hehehe...

Sunday, February 05, 2006

asma

baru 3/4 buku mbaca asmaul husna...
kok 1/2nya meneteskan air mata...
cinta

Sunday, January 29, 2006

kompetisi dan ngomongin orang

I:
now we are living in a competitive world...
and i am a competitive girl...

WHUAAAA

why winning related to beat other parties ?
why can we achieve win-win solution ?
isnt it better to enjoy the winning position together ?

II:
herannya diriku
mereka bilang : "jijik memakan bangkai saudaramu"
merekalah yang paling mengerti itu
lalu justru itulah yang paling sering dilakukan
ketika ditanyakan ttg itu
jawabannya:
"sisi jelek saya...jangan ditiru!"
itu semacam excuse ndak ya ?
to get away with everything ?
ah...
tapi setiap manusia selalu dalam tahap belajar
...

Tuesday, January 24, 2006

senang-senang

disini senang
disana senang
dimana-mana hatiku senang (2x)
la la la la lalala (diulang terus sampai puas)

Kita* tidak bisa menyenangkan hati semua orang
dan biasanya (atau pasti ya ? hmm...)
memilih untuk menyenangkan diri sendiri

ket: * boleh dibaca dengan 'saya'

Thursday, January 19, 2006

to be continued...

fenomena yang selalu hadir
dapat informasi baru
cocokkan dengan repertoire pengetahuan lalu
ada insight
tergugah
jadi tahu
...
kalo sudah tahu lalu apa ?
...


kita (saya) suka lupa, 'what to do next' is more important than 'finding out that we know something'

Sunday, January 15, 2006

Ingin dan Puasa

Ada pertanyaan favorit beberapa teman untukku...
Apakah keinginanmu far ?
Kok kamu gak mau cerita ?
...
Membuatku sedikit tersenyum...
Atas dua pertanyaan ini...
Apa ya jawabannya...

Keinginanku ?
Hm, klo di inget, ya otomatis puanjang daftare...
Tapi selalu ada dua hal duniawi yang mengikuti daftar
‘yang aku ingin di hari ultahku’
hehehe...
belum kesampaian mbeli-nya...
belum punya uang...
masih puasa...

pertanyaan kedua...
bercerita?
Jadi ingat, betapa lancarnya ucapan enteng keluar dari mulutku
Bagai tak punya rem
Tapi betapa banyak luka yang tak sembuh
Ketika riya hadir
Betapa aku merasa harus puasa pula dari bercerita...

Ah
...
Cukup rendahhatikah aku dengan jawabanku itu ?
...
cukup jujurkah aku dengan jawaban atas pertanyaan teman-temanku ?
...

Friday, January 06, 2006

hidup lagi...

Cita-citaku:

1....Jadi, kesedihan hati saya ini kesedihan sosial, bukan kesedihan pribadi. Kalau pribadi, saya sudah terlanjur mengusahakan diri untuk tidak sedih dan tidak gembira. Biasa-biasa saja.

2....Dan saya jamin di dalam seluruh tabung kesedihan dan kegembiraan itu hanya saya muatkan rasa syukur yang mutlak kepada Tuhan. Ada juga sih rasa jengkel, mengkel [marah], gedeg, dan lain sebagainya, tapi selalu saya upayakan untuk saya tepis. Yakni pasti, harus tidak ada amarah atau rasa dendam, meskipun kepada orang yang menikam punggung saya ataupun menusuk hati saya

BERJUANG !!!!

(taken from "Jogja Indonesia Pulang Pergi", Emha Ainun Nadjib, Zaituna, Jogja, Juli 1999, cet.i)

mati

mati itu apakah artinya?
....