Thursday, October 05, 2006

selfless good deed

semalam temanku ato orang yang mengaku sebagai temanku menelponku
dia menceritakan banyak hal tentang orang lain maupun tentang dirinya.
setiap kali ia mengabariku, selalu dengan cara yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda.
entah mengapa, kali kemarin aku merasa bosan
kukatakan padanya kalau aku kesal padanya.

buatku, seorang teman akan mengabarkan temannya sesuatu yang terjadi padanya
buatku, seorang teman akan menyempatkan silaturahmi
buatku, seorang teman tidak akan berhenti pada tahapan basa-basi
buatku, seorang teman tidak akan menghubungi lalu stop menghubungi karena merasa tidak memerlukan temannya lagi

Dia bilang: aku seorang penyendiri
buatku jika aku perlu 'menapak bumi' maka aku akan menghubungi teman-temanku
lalu mendengar cerita mereka

ya ampun, seorang teman baginya hanya sekedar objek !
'baterai'nya untuk kembali 'naik gunung'

tapi

kemudian aku berpikir

bukannya slama ini, itulah yang paling sering kita lakukan (setidaknya aku)?
kita hanya menghubungi orang lain saat kita membutuhkan mereka
sampai-sampai, jangan-jangan, aku jadi berburuk sangka pada temanku itu
kalau dia betul-betul hanya ingin menyapa kabar, betapa jahatnya aku memarahinya

lalu
bukannya aku juga memiliki pamrih dengan menerima telponnya?
bukannya aku menginginkan sesuatu diantara sambungan-sambungan telponnya?
bukannya aku tidak bisa dengan tulus 'meladeni' obrolannya ?

(difensif: tapi kan aku merasa ada sesuatu dibalik obrolan basa basinya itu ! some unfinished bussiness)

tuhan, aku takut merasa benar sendiri...

kalau kata joey (friends): There is no selfless good deed...