Tuesday, October 30, 2007

My little chamber


Ini t4 kjaku..hehe,kecil,pnuh dg gambar anak2..ga rapi emg.tp blm s4 ngatur setting display gambarñ.. Meski kecil,i love this place.alhamdulillah:-*

Monday, October 29, 2007

In d morning


Hm,ini kegiatan rutin tiap pg..krn lokasi tujuan ga ada yg dkat,jdlah tiap pg sarapan d mobil.kbiasaan lain klo maem pasti hrs dtemenin bk,hehe..ga musti manga,tp lg hobi bongkar2 manga lama,jd dbc ulang d. Bbrp hr yg lalu aku sms tmn2ku soal 1 kt yg mnrt mrk gambarin diriku..hsl replyñ buat aku jd mrasa tny mrk lìat aku on d surface..ato mrk milih unt give compliment kali yah..
Ada yg blg diriku whimsical,tp ada yg blg simple.comment plg bny sih kalem..apa iya?hehe..ga ada yg blg aku mls or gross..halah..emg mnsia ga bs dsimpulkan dg 1 kata..tlalu bny topeng euy B-)

Saturday, October 27, 2007

Nyoba


Hehe..lg pgn nyoba mobile blog neh. Tnyata ga susah jg.tp aga ribet ngetik aja sih,jariñ jempol smua seh.hehe..i like this hp B-)

tentang sumpah


aku merasa miris dengan hari sumpah pemuda

apalagi setelah baca koran kemarin kalo gak salah soal sumpah pemuda ini...

boro-boro ngomongin persatuan dan kesatuan

untuk merasa cinta aja, rasanya sulit sekali...

(kan yang sumpah juga bukan kita neng....)

untuk berbahasa satu, bahasa indonesia aja...gak dianggap...

sekarang harus bisa dwi, tri, bahkan many language...ktnya kalo gak mau tertinggal...

tertinggal dari apa dan mau ke mana ?

jadi inget suatu tulisan seseorang yang mengatakan bahwa kita ini bangsa yang loncat-loncat

harusnya kita masih di budaya membaca, tapi langsung loncat ke budaya teknologi....makanya tergagap-gagap deh...bahasa ibu belum bisa (apalagi kita tinggal di kepulauan...makanya bahasanya jadi banyak dan masih sering terjadi mis-kom akibat bahasa daerah...) eee....mau 'sok' bahasa tetangga...

untuk berbangsa satu, bangsa indonesia...

ah, malu ah...banyak kekurangannya...mendingan menggali dan memajukan diri di bangsa lain... diri ini jadi lebih terjamin...

hiks, hiks, hiks, apa itu tidak lebih kejam dari memakan daging saudaranya sendiri ? dari keturunannya sendiri ?

untuk bertanah air satu, tanah air indonesia...

sama aja...tanah airku bukanlah tanah tempatku lahir...tanah airku...tempat tumpah darah

tempat bermusuhan, tempat berantem...

hiks

aih...sedih nian....

Saturday, October 20, 2007

ditelan angin

di suatu kereta gondola, senja hari:

Y: "Aaaaah...sugoiii...senengnya bisa menghirup udara kayak gini, menikmati pemandangan kayak gini...terimakasih ya tu, mau nemenin diriku..."
X: "yah...daripada nanti repot kalau dirimu bunuh diri, mendingan ditemenin toh, lagian diriku gak ada kerjaan juga...libur pula.."
Y: "tu...kenapa ya, fasilitas kayak gini gak banyak dibangun...kemarin baru jalan lewat dekat rumah aja, tanah kosong deket situ dah dipagerin dan dari gambar-gambar yang ada di pager itu...kayaknya bakalan dibangun mall dan apartemen lagi tuh..."
X: "lah, bukannya dirimu seneng ke mall ? bersyukur dong harusnya..."
Y: "ah, suka gitu...dirimu juga gak tahu mau ke mana lagi kan kalau gak kesana ? emg warga jakarta dikasih banyak pilihan ? yeeey...paling murah ya ke mall, rekreasi kayak gini, mo masuknya aja udah berapa...sedang ke mall, masuknya kan gratis...niwey, it makes me think, gilee ya, semakin banyak mall kan menunjukkan dan mempromosikan gaya konsumtif ya...udah gitu barang-barang di mall kan gak bisa ditawar, beda ama yang dipasar2...gimana perekonomian jalan ya..."
X: "Waah, lo liburan kayak gini ngobrolin gituan ? yang bener ajee..."
Y: "tapi bener tu, kemarin waktu akhirnya jalan ke sensi, ngeliatin kanan kiri isi mall gede itu, kayaknya sedih aja...harusnya pengelola mikirin bahwa isi toko2 yang ada disitu untuk orang2 kita, punya orang2 kita, bukan kita sebagai penjaganya dong... daripada beri franchise mahal roti luar negeri, kenapa gak memberdayakan tukang roti keliling ? kalau mereka butuh latihan lagi, kenapa gak mereka dikirim belajar ke luar untuk kembali kesini dan menjajal kemampuannya, tapi dengan kreasi sendiri...g suka sedih aja kalau ngeliat bapak-bapak tua jualan roti keliling yang dipanggul itu...setiap kali ketemu, g selalu berdoa supaya rotinya habis dibeli di hari itu..."
X: "neng, klo dirimu gak beli rotinya dan cuma mendoakan aja....mah sama ajah...emang lo mau maem rotinya ? pasti lo lebih milih roti-roti yang bisa bicara atau bercerita atau yang sejenisnya kan, daripada roti si bapak itu ? buktinya kenapa lo gak milih beli rotinya dan sebatas mendoakan aja? yee"
Y: "...ngg....aku gak suka rasa coklatnya tu....suka lengket...hiks...ah, lo membuat diriku merasa bersalah nih!"
X : "hihihi....tapi lo bener juga sih, mendingan dikasih modal ya, untuk beli bahan baku yang bagus trus modalnya itu daripada dibalikin mendingan dibuat perjanjian untuk memberikan modal baru untuk temannya ya, biar berkembang terus dan gak berhenti...hhhh...."
Y: "Betul tu, kayaknya juga gak adil aja, kita dah tahu yang punya modal besar adalah yang dagang di mal, tapi kita sukarela beli barang-barangnya...eh, giliran kita ke pasar, yang pedagangnya mungkin gak punya modal terlalu besar, kita masih nawar2 ya...hiks, jadi inget tukang sol sepatu keliling tu...kemarin dia aku kasih 15rb, itu setelah ditawar, dan katanya diriku masih kasih dia kemahalan, hiks, kalau cuma aku yang jadi pelanggannya hari itu, gimana ya...huaaa......sediiihhh...."
X: "hihihihi....percaya kok dirimu sedih...tampangmu jadi manyun gitu"
Y: "Tu, aku juga ngerasa mungkin pegawai di tempat yang tugasnya men'dagang'kan komoditi indo itu belajar banyak tentang barang-barang di indo dan sejarahnya, tugasin itu ke pelosok indo, baru abis itu dibiarkan untuk berpameran ke luar sehingga not just put out a face tapi have a thorough knowledge ttg sesuatu yang dipromosikannya..."
X: "haik..haik...kayak dirimu yang sebel banget kalau belanja sesuatu tapi penjualnya gak tahu apa-apa tentang yang dijualnya kan ya ?hihihi.."
Y: "Tu...sedih ya..."
X: "hihihi...terus lo mau apa ?"
Y: "....iya ya...mau apa ya diriku...."

Monday, October 15, 2007

the fear

tadi baru nonton metro tv tentang adiksi. disitu ada seorang wanita yang bilang bahwa adiksi pertamanya adalah rasa takut. jadi inget kalau dulu juga dr. robin pernah bilang bahwa masalah utama masyarakat (i forgot apakah ia ngobrolin soal amerika aja atau dunia) adalah rasa takut. jadi kebayang ajah (refleksi diri 'bo)...betapa kita ini dikelilingi oleh rasa takut ya...
takut dinilai orang lain
takut gagal
takut diketawain
takut dihina
takut miskin
takut mati
takut ama tuhan gak ya ?
rasa takut juga deket banget sama kebohongan.
karena takut, jadilah berbohong.
padahal bohong itu nyiksa.
dan it keeps rolling seperti yang sering dikasih judul 'lingkaran setan'
apa bedanya ya, dengan kita gak percaya pada tuhan
tiap hari kita mohon diberi petunjuk
tiap hari kita mengagungkan kebesarannya
tapi tetap takut pada hal-hal lain diluarnya
kadang aku berpikir manusia itu suka kebangetan
tuhan aja gak minta dimaklumi
eeh...yang hambanya tuhan minta dimaklumi:
"Maklum, manusia, wajar dong kalau bohong, khilaf, lalai, lupa (u can add it up with everything else in this list)"
apakah wajar kalau keterusan ?
betapa banyak kita minta keistimewaan sebagai manusia itu
tanpa pernah inget bahwa kita bukanlah tuan, tapi hamba...
mungkin untuk yang satu ini kita justru sangat berani, gak menunjukkan takut sama sekali
dan karena kita seringkali memainkan peran 'tuan'
jadinya kita merasa kita lebih tahu pilihan yang baik buat kita
dan kita pun memilih
padahal memilihnya berdasarkan rasa takut
takut dinilai orang lain
takut gagal
takut diketawain
takut dihina
takut miskin
takut mati
takut....
takut...
takut...

Wednesday, October 10, 2007

derajat kebahagiaan


setelah nonton house yang episodenya ada kasus anak autism

di situ diceritakan 1 keluarga yang punya putra seorang autis yang sakit muntah (sebelumnya tidak pernah ada gejala ini) maka dibawalah ke rumah sakit, karena house spesialisasi kasus-kasus 'tak terdiagnosis' maka ia tertarik untuk menangani kasus ini.

yang membuatku tertarik pertama adalah bagaimana ia mencontohkan teman-temannya how to treat si pasien sehingga mau mengenakan 'mask' untuk obat biusnya, dia mencontohkan terlebih dahulu dan barulah si anak mengikuti...

buatku: ini prinsip dasar dalam teaching "You'll do what u teach, u dont tell or preach"

lalu ada satu dialog yang diucapkan house yang kurang lebih isinya: i envy him, enak loh jadi seorang yang tidak perlu menunjukkan rasa peduli pada orang lainnya....

buatku: this teach me to be sincere in everything i say to others...honesty is the best policy...not basa basi...hehehe

lalu ketika ia mengajak bicara si anak untuk menunjukkan tempat bermainnya sehingga ia akhirnya bisa menegakkan diagnosis yang lebih akurat, dan saat itu bahkan si orangtua berkata bahwa anak ini gak bisa diajak dialog...ternyata bisa tuh dia menunjukkan tempat awal dia merasa sakit.

buatku: this should enlight all ppl that we must work from the positive view of all things...even though it's only a movie....pasti realitas lebih hebat dong, wong director-nya tuhan....

and the last, ketika anak itu berhasil disembuhkan (bukan dari autis, dari sakitnya), house dan wilson lagi ngobrol sambil memandang ke arah kamar si anak yang lagi siap-siap pulang.

house bilang kalau ciuman pertama yang melibatkan lidah itu derajat kebahagiannya 8; dan orangtua yang punya anak selamat dari kematian derajat kebahagiannya 10 sedangkan yang ditunjukkan oleh orangtua si anak autis tersebut cuma 6.5. karena ia akan kembali ke rutinitas lama yang cukup repot untuk ngurus anak special needs...dan ketika anak itu dan keluarganya melewati house saat mau pulang, anak itu memberikan games kesayangannya pada house yang diterima tanpa ekspresi dari house, wilson says: "that's a 10 degree of happiness"...

buatku:
berapa ya derajat kebahagiaanku menjalani rutinitasku?
berapa ya derajat kebahagiaanku menjalani ibadah?


Minal aidin wal faizin
eid mubarak for all my friends