Friday, November 10, 2006

Untukmu Ibu

Dear mothers,
Akhir-akhir ini aku bertemu dengan sahabat-sahabat baruku.
Mereka semua sahabat cilik yang ternyata kehilangan mercusuarnya.
”Mama”
mereka itu memanggil sebutan istimewa yang dihadiahkan tuhan untukmu kepada orang-orang lain selain-mu.
Bagi mereka, dirimu tak lebih sekedar sosok yang melahirkan mereka saja
Tanpa merawat dan mengasihi mereka.
Duhai mothers,
Tahu tidak kalau saat ini perkembangan mereka masih seperti berjalan di tempat?
Tahu tidak kalau kemarin ia belajar memukul temannya?
Tahu tidak menurut bu/pa guru, mereka sudah bisa melakukan apa ?
Tahu tidak kalau kemarin mereka sedang bersedih?
Mothers,
Not everybody entitle to be called mothers,
So it means you are special to be able to bring a child in this world
Engkaulah yang melanjutkan benang ketulusan cinta di dunia
Pastilah engkau dicintai oleh sang maha pencinta
Tapi…
Tentulah sang pemberi hadiah ingin agar hadiahnya dirawat
Agar kepercayaannya tidak kau sia-siakan
Tentulah ia sangat mencintaimu
Tolong, balaslah cintanya
Secara langsung tanpa diwakili
Bersabarlah....
Bukankah kau diingatkan untuk bersabar ?
Mothers,
Yang instant itu hanyalah produk mie atau susu atau beberapa produk lain
Yang kau bawa ke dunia ini jauh lebih berharga dari produk-produk tersebut
Maka ’cara mematangkannya’ juga tidak dapat instant
Sehingga ’rasanya’ akan jauh lebih berharga dibanding segala sesuatu yang instant
Bahkan sampai dirimu tidak lagi hadir di dunia ini, mereka dapat terus memberi manfaat bagimu
Dear mothers,
Jangan ’buang’ hartamu yang paling berharga itu....
Pleaseee...

PS:
mommy, happy birthday
I hope Allah will guide us in everything we do…
Love you so much