Wednesday, August 23, 2006

RIP


Tuhanku, tampaknya aku belum lagi merasa takut padamu
Tampaknya aku juga belum lagi mencintaimu
Tampaknya juga aku belum pula menempatkanmu sebagai nomor 1

Astagfirullah...

Mengapa aku masih mengalah pada nafsuku?
Mengapa aku masih sering berkata kasar pada orangtuaku?
Mengapa aku masih menuju ke manusia daripada kepadamu?

Astagfirullah...

Mengapa aku lebih mudah menemukan keburukan orang lain
Mengapa aku susah sekali untuk tidak berkompetisi dengan yang lain
Mengapa aku selalu menanti berita oranglain
Walaupun itu tak berkaitan denganku
Walaupun itu tidak membawa apa-apa untukku

Astagfirullah...

Aku memang berusaha untuk tidak melakukan dosa besar
Yang terdaftar diajarkan guru agamaku dari SD-SMA

Tapi

Aku juga tidak berusaha mendekatkan diri denganmu
Aku juga tenang-tenang saja merasa cukup baik

Astagfirullah...

Aku masih bisa sombong
Aku masih bisa membuang-buang rejeki pemberianmu dengan percuma
Aku masih bisa mencibirkan saudaraku yang lain
Aku masih bisa membicarakan keburukan mereka

Astagfirullah...

Padahal engkau sudah menunjukkan keperkasaanmu
Padahal engkau berkali-kali memberikan petunjukmu
Padahal ujian (kalau itu bernama ujian) pun sudah berkali-kali kau berikan

Astagfirullah...

Mengapa tetap aku memalingkan wajah darimu
Mengapa lebih mudah untuk menyerah pada yang biasa

Astagfirullah...

Semoga engkau sang maha sabar
Semoga aku tak berjalan semakin jauh
Semoga aku ....

Astagfirullah...