Thursday, May 11, 2006

Mensana in corpore sano

Jadi inget kata-kata temenku yang bertanya:
Sebetulnya psikolog itu kerjanya apa sih ?
Kok gak ada bentuk nyata ya ?
Criteria keberhasilan seorang psikolog apa ya ?
Jadi inget aja, udah 2 temanku yang cerdas bertanya hal ini
Mereka bukan merendahkan ilmu yang mereka miliki
Salah satu diantaranya malah mencontohkan bahwa frase
“di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”
(maaf, kalimat betulnya aku lupa…kurang lebih mudah2an istilah tersebut gak salah)
tidak disetujuinya, karena justru bagi dia hal sebaliknya,
dengan jiwa yang sehat maka tubuh sakitpun bisa jadi kuat
contohnya: panglima sudirman atau diponegoro bias berperang dalam kondisi sakit
jadi psikolog yang berperan di bagian ‘kejiwaan’ (atau perilaku ya ?)
justru punya peran yang sama pentingnya dengan sejumlah peran lain yang ada

buatku sendiri:
kegelisahan itu timbul pasti akibat kehati-hatian
pemikiran terhadap pihak partner kerja: klien itu sendiri
karena itu seharusnya tidak pernah ada kedudukan yang lebih antara si psi dan pasien
mereka berpartner dalam kedudukan yang sama
dan mispersepsi yang selalu hadir adalah masing-masing pihak punya ‘waham’
bahwa pihak lawan sama-sama orang yang bisa ‘menyembuhkan’ mereka,
atau salah satu pihak beranggapan mereka sendiri dapat menyembuhkan mereka
atau salah satu dapat menyembuhkan yang lain
padahal yang selalu diajarkan sejak dulu adalah kerjasama
dokter yang memberi resep obat tidak akan dapat ‘menyembuhkan’ symptom penyakit jika sang pasien tidak mau meminum obatnya…
jadi criteria keberhasilannya adalah: tidak ada
dengan demikian kita diharapkan terus belajar

ilmu yang luar biasa….(nggantung deh…)