Sunday, March 11, 2007

ada orang lain

Ada satu tulisan Pak M. Ainun Nadjib yang sedang jadi ‘cermin’ku…
Tuhan itu begitu hebat, entah berapa persen karunianya yang diberikan pada Pak Ainun dan sekian banyak mahluk ciptaannya yang lain, begitu rahman dan rahim-nya…
Tak ada alasan untuk membelakanginya…

Cuplikannya:
RW Kesedihan RT Kebuntuan

Kalau kita sudah berada di pinggir sungai, atau apalagi sudah terlanjur memasukkan kaki ke tepiannya, kayaknya harus kita perjelas apa niat kita yang sebenarnya. Apakah kita memang akan menyebrangi sungai, ataukah sekedar mau bermain-main air di tepian sungai. Kalau mau menyebrangi sungai, sebaiknya kita pilih apakah akan kita gunakan perahu, jembatan, gethek, ataukah kita akan melompat untuk sampai ke seberang sungai. Kita juga harus perhitungkan berapa lebar dan berapa dalam sungai, apa kendala dan tantangan ketika menyebrangi sungai, dan seterusnya.

Kalau ketentuan dan pilihan itu tidak kita lakukan, sebaiknya kita niati saja bermain-main air, sekedar untuk belajar berenang dan mengendalikan perahu. Jangan sampai orang-orang di sekitar sungai menyangka kita akan benar-benar menyebrang dan menanti-nanti kapan kita benar-benar tiba di seberang sungai. Orang-orang itu bertempat tinggal di kampung kekecewaan, di RW kesedihan, dan mungkin juga di RT kebuntuan. Kalau bisa jangan lagi kita tambahi KTP mereka dengan Rumah Keputusasaan. (EAN/1999).


Ah...kita seringkali lupa mempertimbangkan bahwa ada orang lain yang terkena imbas dalam segala tindakan yang kita ambil/buat....