Tuesday, February 08, 2011

soal pengasuhan anak

beberapa hari yang lalu di televisi rame lagi soal 'ricuh' dua artis yang sudah divorce.
sebut saja si A dan B, yang lagi meributkan 'pengasuhan' anak-anak mereka yang diistilahkan referendum.
si B mengungkapkan 'kesal'nya karena merasa anak-anak 'diharuskan' untuk memilih A, padahal sebagai anak tentu ingin bersama A dan B, tidak harus memilih.
Ricuh ini jadi lebay karena narasi televisi yang ikut buat cerita sendiri...yang,astaganya, karena 'ingin' berimbang-atau biar rame- lalu mewawancarai A dan B, tapi buat kesimpulan sendiri dengan narasinya itu.
Lucunya, semua acara yang memuat peristiwa ini memiliki kesamaan persepsi cara melihat kasus tersebut.
BUatku justru cara yang digunakan A adalah salah satu cara, yang menurut teori, tepat dalam mengasuh anak. ia mengajarkan konsistensi, satu pedoman yang perlu diikuti anak. Bayangkan jika seorang anak dari keluarga bercerai boleh dengan bebas ke ayah dan ibunya. Darimana ia akan belajar nilai kehidupan yang ingin ditanamkan oleh orangtua. karena:
1. dengan A dan B yang bercerai sudah tentu tidak sepaham dalam berbagai hal, mungkin termasuk pengasuhan anak, bagaimana mungkin si anak akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang 'tunggal' jika setiap kali ia berada di rumah ayah ia belajar cara A tapi dinegasikan di rumah ibu? untuk anak remaja pula
2. dengan perbedaan pandang itu, bagaimana mungkin anak bisa belajar konsekuensi perilaku jika dengan mudah setiap kali ia konflik kepentingan dengan A, maka ia akan ke B untuk dapat apa yang diinginkan anak dan sebaliknya ? Bagaimana ia belajar apa yang penting ?
Mendengar hasil wawancaranya, aku melihat tidak cermatnya sang wartawan mengambil inti berita, atau memang justru cermat sekali karena yang diperhatikan adalah sisi 'ribut/kontroversi'nya ? toh si tokoh sudah bilang kalau ia ingin mendidik anaknya tidak plin-plan, maka cara yang diambil pun yang ia sudah katakan...betul, kalau anak sudah memilih, maka ia bertanggungjawab untuk menjalankan konsekuensi pilihan tersebut....apapun pilihannya...
tapi mungkin caranya kurang komunikatif ya...
entah, tapi aku merasa gak nyaman dengan pembelokan berita...
ini baru kasus rumahtangga...
kasus lain yang lebih besar kalau dibelok-belokkan gimana jadinya...
sedih