Thursday, September 22, 2005

Somewhere else

Skenario 1:
Lagi ada di balkon, menghirup dalam-dalam udara pantai, sambil sedikit mengulet, “Oaaaaeeehmmm”. Kemudian beranjak duduk sambil minum teh dingin, memandang ke samping dan tersenyum lembut. Menyambut jemarinya lalu kembali melihat ke arah pantai, menyaksikan langit yang memerah dan tubuh sang matahari yang hendak beristirahat. Memejamkan mata, memanjatkan doa.
Terimakasih atas semua keindahan ini.

Skenario 2:
Lagi di depan komputer, di sebuah kantor, di Bandar Sri Begawan. Melirik ke samping, berterimakasih atas amanat yang terbingkai dalam figura sederhana.
“tulilutlilut...tulilutlilut...”
“Waalaikumsalam,”
“iya, baru sampai...terimakasih sayang...semangat untuk hari ini ya.”
“waalaikumsalam.”
....
12.00 AM
123456789
tut...tut...
“Hallo sayang, assalamualaikum. Sudah makan siang ?”
“Iya sayang, kalau nanti sempat, mama belikan ya...baik-baik di rumah ya. Mama juga mau istirahat makan siang dulu. Salammualaikum.”
...
Terimakasih atas semua karunia ini.

Skenario 3:
Lagi di teras sebuah toko, memandang ke jalan raya dan tersenyum sambil menjawab sapaan beberapa tetangga yang berlalu lalang.
“Eh, mbak Rina...apik..suwun”
Ah, pulang ke kotamu...selalu ada setangkup rindu dalam dada...
Melihat ke dalam, menghampiri dan meraih tangannya untuk kukecup lalu dia pun mengecup kening, pipi dan bibirku.
Rutinitas sebelum menunaikan salah satu kewajiban ibadah manusia...
Terimakasih atas semua anugrah yang terindah.