Saturday, December 29, 2007

things you would do for not being 'so-called' alone

beberapa hari belakangan ini aku begitu kuatir terhadap apa yang terjadi pada temanku. Anak ini sedang 'jatuh cinta berat' sama seseorang yang sayangnya tidak sama beratnya di cinta tersebut. akhirnya temanku yang keberatan beban dan sering ingin membagi bebannya dengan bercerita padaku. Walaupun pada akhirnya kadang ia tak jadi membagi bebannya karena dianggap dirinya cukup kuat menanggung beban tersebut sendirian....

aku jadi ingat salah satu quote favorit-ku....
nasihat adalah sesuatu yang kita tanya ke orang lain, which we already know the answer tapi berharap tidak kita ketahui...apalagi harus dilakukan....
temanku yang pintar itu sangattttt tahu apa yang dilakukannya dan resiko yang dihadapinya...but still dilakukannya. dan setiap ujung hari, keluhan diutarakannya padaku. aneh euy...(yang lebih aneh, yang mendengarkan keluhan itu kali yeee...)

aku ingat juga dulu temanku waktu SMA pernah bilang dia tidak suka terhadap lawan jenis yang saat itu mendekatinya...dan aku pernah mengalami kebingungan yang sama...loh, klo gak suka, kenapa sikap yang ditunjukkan justru sebaliknya ? begitu juga ketika kuliah, temanku yang lain juga melakukan hal yang sama....bingung ajah...kalo sudah memilih, berarti sudah tahu dong konsekuensinya, jadi tidak usah mengeluh dong...

mmm...aku sampai saat ini masih menganut paham all or none...sebetulnya sama dengan si bush: either you with me or you dont...dalam arti, setiap hal itu pasti ada sisi baik dan buruk, kamu gak bisa dapetin sisi baiknya aja atau sebaliknya...makanya sebelum memutuskan, yang harus dipertimbangkan adalah bisakah kita tolerir sisi buruk dari pilihan tersebut ? kalau tidak, ya tinggalkan dong...dan tinggalkan ya jangan nanggung dong...we cant be coward or opportunist....hehehe...tapi pilihan tetep di masing-masing lah...

makanya aku heran betul ketika temanku bisa bilang, "Tapi dia jujur loh padaku..."
aku tanya, "kalau dibandingkan, berapa persen jujur dan bohongnya padamu, mana yang lebih banyak?"
dia jawab, "hehehe...bohongnya..."
dia bilang, "tapi aku kasihan melihat dia...kayaknya masalahnya dan bebannya banyak dan berat sekali"
aku jawab: "hmm...kalau gitu, kasihankah dia padamu karena membuatmu terlibat banyak masalah ? kasihankah dia padamu ketika barangmu yang penting, dan dia tahu itu, dihilangkan dengan sengaja ? ketika janjinya dia ingkari ?"
dia jawab, " hehehe....tapi aku percaya dia bisa berubah..."
....

kalau udah bilang begitu aku suka bingung harus berespon apa...
manusia can change, tapi by themselves not other ppl
kita kadang punya waham kebesaran bahwa kita bisa menaklukkan orang lain dan bisa mengubahnya
yang bisa kita lakukan adalah memberikan pemikiran-pemikiran baru untuk dia, gak lebih dari itu...
training atau workshop aja yang mungkin rentang waktu lama gak bisa mengubah orang...apalagi nasihat satu jam-an..
sekolah mungkin bisa mempengaruhi orang, tapi sekolah itu berlangsung intensif selama lebih dari 1 tahun bukan ?

selain itu, orang seringkali berpikir kesabaran is the best way to handle everything
tapi please deh...
kesabaran itu apakah sama dengan artinya membiarkan orang tersebut melakukan apapun ?
...eee....tet...tott....wrongu....
ngomel panjang lebar juga bisa mengubah orang gitu ?
....gak kali....
ada juga ditengah2 omelan itu, si 'teromeli' bisa aja mikir hal-hal lain, daydreaming or making his/her own music in the head...

kenapa ya, kita sangat takut ditinggalkan ?
mengapa kita sangat butuh eksis ?
tapi justru kita malah menghilangkan eksistensi real self kita
....