Tuesday, January 01, 2008

news anchor


ada 2 dorama yang aku suka yang membicarakan tentang dunia jurnalis.
yang pertama judulnya achor woman..yang bercerita tentang kehidupan Aso Tamaki [Suzuki Honami] sebagai seorang penyiar berita muda terkenal di stasiun TV Channel 2, sebuah stasiun TV terkenal dan akhirnya ia pindah ke sebuah stasiun televisi kecil, stasiun lokal daerah. Tapi justru di situlah ia 'belajar' banyak hal, belajar bagaimana membuat suatu berita yang 'berguna'.
Karena itu merupakan stasiun lokal, maka berita yang dikemas pun yang berguna untuk penduduk lokal, kalau gak salah inget, salah satu berita yang di reportase oleh Aso adalah berita kehilangan kucing seorang penduduk deh...maklum udah lama nontonnya, jadi lupa-lupa inget...

dorama yang kedua, judulnya The Beauty or the Beast, Bijou ka Yajuu ato kiss or fight...yang ini lebih baru, dibintangi oleh Nanako Matsushima dan fukuyama masaharu. bercerita tentang nanako yang jadi makoto tamiya, seorang wanita muda yang cantik, cerdas (punya gelar MBA dari Harvard), anak keluarga elite pula. Semula Makoto bekerja sebagai reporter di stasiun TV Amerika, tapi kemudian ia mendapat tawaran kerja dengan gaji tinggi untuk mengepalai departemen berita di stasiun TV JBC di Jepang, yang ratingnya tengah anjlok (courtesy: doramalover.com). nah, disini dia ketemu dengan fukuyama masaharu yang main jadi hiromi nagase yang dipindahkan untuk jadi sutradara bagian berita yang semula ia bekerja di bagian variety program karena ia terlibat banyak skandal, dst....
Di dorama ini juga diceritakan bagaimana membuat suatu berita yang 'perlu' dan 'berguna' untuk akhirnya orang 'ngeh' ada sesuatu....

Ngapain ya, ngobrolin ini ?
hehehe....
aku lagi gemes sekali dengan berita-berita yang disiarkan di televisi.
lagi banyak banjir kan, jadi reportasenya pun berkisar di kebanjiran ini...
sayangnya, lagi-lagi berita yang diberitakan adalah kaitan pemerintah dan bantuan yang belum datang pada para 'korban' banjir ini.
pertanyaan yang diajukan sang reporter pun seragam:
"Sudah dapat bantuan belum dari pemerintah?"
"Apa harapannya ?"
"bagaimana perasaannya ?"
lalu yang sama lagi adalah reportase update-nya...tetep sama ajah....

aku membayangkan, apa ya, yang bisa diberitakan, hal lain, dari apa yang harus diberitakan...
yang dibutuhkan apa ya ?
bantuan?
okeh, then...bisa tidak direportasekan bahwa bantuan yang sudah diberikan oleh stasiun televisi/program berita tersebut apa misalnya, dan kira-kira yang membantu bisa menyumbang apa dan ditujukan kemana..begitu ?
lebih baik mungkin daripada datang ke tempat lokasi, me'lapor'kan lalu 'menyalahkan'...
kalau caranya begini, bisa2 beberapa tahun lagi yang ada perang saudara kayaknya...

jadi inget salah satu materi living value yang ingin aku sampaikan pada teman-teman SD-ku...
the difference between tattling and reporting...
tattling is when you tell somebody not in order to solve the problem or asking for help, you simply 'want' the other parties to get into trouble...
reporting is to ask help in order to solve the problem at hand...
aku mengajarkannya dengan sumber salah satu buku self esteem untuk kelas 2 SD...
contoh yang paling gampang adalah misalnya A dan B lagi main boneka, A merebut boneka B sampai tangannya putus...
Tattling: Bu guru, A nakal! tangan bonekaku diputusin sama dia !
Reporting: Bu guru, tolong, tangan bonekaku putus....bisa bantu dibetulkan ?

hmmm....
katanya anak-anak belajar dari contoh yang dibuat orang dewasa...
kalau contoh yang ada seperti ini
anak-anak ini jadinya belajar apa ?
.....

by the way, udah tahun yang baru lagi euy...
may we still have the enthusiasm to face a new day...
GANBATTE !