Monday, April 07, 2008

pamrih

Belakangan ini entah mengapa aku sering sekali dicurhati sama teman-teman baruku soal kehidupan pernikahannya...
man, it's quite scary world...
mungkin mereka memilih untuk bercerita kepadaku karena aku cenderung mendengarkan dan mereka memang cuma butuh pendengar tanpa perlu mengetahui solusinya.
mungkin juga ini sebagai pengingatku untuk melihat bahwa pernikahan itu justru baru dimulai after ijab kabul...
karena yang bercerita padaku lebih banyak kaum wanita, maka keluhannya juga berputar di pasangannya.
intinya sebetulnya mirip, ada perubahan...perubahan setelah menikah dan sebelumnya, padahal jalur ke pernikahan itu antara mereka berbeda, ada yang pakai pacaran dulu lamaaa, ada yang sebentar, ada yang langsung menikah...
dan rata-rata alasan perubahan itu biasanya karena orang-orang di sekitar pasangan...keluarganya....
dulu sebelum menikah, janjinya adalah berbagi informasi dan saling bantu keluarga masing-masing, tapi ternyata janjinya gak bisa dipenuhi
dulu sebelum menikah, rajin mengantar anggota keluarga lain, sekarang setelah menikah, jadi males
dulu begini, sekarang begitu...
dan biasanya kata "Kan gw dah dapet anaknya ini....kan gw dah resmi jadi suamimu...dst"
buatku kata-kata itu gak bisa aku terima
kalau sudah berbuat sesuatu, ya kalau masih sanggup dan bisa dan mau dan sudah janji
mengapa tidak diteruskan ?
bukannya itu yang membedakan tingkatan moral anak-anak yang baru belajar di TK/SD dengan orang yang disebut dewasa ?
masa dari sekian banyaknya jam sekolah yang ditempuh, bahkan sampai lebih dari 1 S-nya, tingkatan ilmu-nya gak beranjak dari TK/SD ?
...
apakah ini sama artinya dengan palsunya komitmen yang dibuat waktu ijab kabul?
....
padahal itu komitmen dengan sang pencipta
...