Sunday, July 15, 2007

Aku cemas



Aku cemas sekali
Kita sangat tidak merawat tempat tinggal kita
Pengen banget kita semua bisa menerapkan budaya pemisahan sampah kering dan basah
Lalu membudayakan penghijauan.
Suka sebal banget liat penumpang mikrolet/bis sekalian supir/kondekturnya buang rokok atau sampah lain begitu aja di jalan raya…belum pernah liat ada tempat sampah di kendaraan umum begitu…
Pengemasan makanan yang pakai plastic juga menyedihkan, karena jadi limbah yang sulit dimanfaatkan akhirnya menumpuk di pintu air
Harusnya anak-anak diajak mengunjungi pintu air manggarai trus ditunjukkan apa yang akan terjadi kalau mereka buang sampah sembarangan atau mengenakan barang-barang yang gak ‘ramah lingkungan’
Reporter yang pernah menjadikan transportasi waterways juga gak menggali lebih lanjut mengenai sampah yang menggenangi sungai dan menghambat jalannya boat…Cuma diberitakan betapa lamanya jarak tempuh dan bau yang menyengat…ayolah, beritakan lebih lanjut, katakan: “Marilah mulai sekarang kita membuang sampah ditempatnya, menjaga sungai kita, dst…”
Mengapa sulit sekali kita mendisiplinkan diri sendiri dalam berbagai hal?
Mudah2an gerakan cinta sungai yang baru beberapa kali belakangan ini kedengaran bisa terus berlangsung...amiiin....
Yang saya sudah lakukan: buang sampah di tempatnya, berusaha mengurangi pemakaian plastik, karcis tol dikumpulin untuk tidak main dilemparkan begitu saja ke jalan, menghemat energi listrik...wah, banyak banget yang belum dilakukan euy...
Curhatan ini dah berputar2 sejak dulu dikepalaku, awal juli baru sempat ngobrolin dengan teman soal sampah yang terbanyak di pintu air manggarai...eh, tadi pagi nonton global warming sama baca kompas...hiiii...aku kok gak (eh, salah, belum) menunjukkan perilaku sayang pada bumi ini ya...mudah2an tuhan gak marah....

Terus paginya nonton lagi (kegiatan hari ini nontooooon mulu!) NGC tetang collapse-nya mall di korsel, yang udah diulang kesekian kalinya tapi tetappp bikin merinding, apalagi di metro juga kembali diulang sore tadi...aduuuuhhhhh, kok ya bisa hal-hal begini dianggap remeh... mudah2an gak ada lagi yang collapse gara-gara konstruksinya buruk...amiin...

Kecelakaan transportasi juga meningkat banget ya...apakah semua orang sakti ya ? sehingga menganggap yang seperti itu bisa terjadi ke orang lain tapi gak ke saya? Atau semua itu mah urusan tuhan tanpa tindakan pencegahan awal ? misalnya: memeriksa kelayakan alat transportasi? Bertanggung jawab atas membawa berbagai penumpang di dalam kendaraannya dan pengguna jalan lain yang juga punya keluarga ? aduuuhhh...kok ya gak ada (belum ada) reaksi dari pihak2 terkait untuk memperbaiki kondisi sperti ini ? orang masih gak mau pake helm, masih naik di atap kereta, masih....masih....
ah, mudah2an ada perbaikan cepat yang timbul dari belajarnya kita lewat peristiwa seperti ini...

Terakhir, tadi aku ikutan acara pengajian 4 bulanan usia kandungan sepupuku, acaranya pengajian...tapi yang bikin heran, kenapa setiap acara yang menggunakan kata ‘pengajian’ jaraaaaaangggg banget yang punya hajatan dan keluarganya ikut mengaji? Jadinya acaranya adalah nontonin orang ngaji...atau menyediakan tempat untuk orang ngaji...
Aku jadi heran, maksudnya bukannya ingin agar ada doa-doa baik yang dipanjatkan sebagai rasa syukur pada sang bayi dan keluarganya ? tapi mengapa yang berdoa justru orang-orang yang gak mereka kenal dan ironisnya orang-orang yang kenal (bahkan terkadang orang yang punya maksud sendiri) justru gak berdoa paling kuat ? ada komentar pula: “ah, sudahlah, biar itu acaranya ibu-ibu...” OMG, ada apakah ini ?
Mudah2an tuhan tidak marah...

Mau gak mau jadi inget anak-anak yang pernah kutemui, apalagi tadi setelah dengar cerita temanku tentang salah satu anak ini kalau ia memergoki bapaknya anak ini sedang ‘high’ dan di badan sang anak ditemukan beberapa lebam biru....
Atau anak lain yang mengeluh karena bapak tirinya lebih suka bercengkrama dengan anak kandungnya dibandingkan bermain dengan dirinya....
Atau anak lain lagi yang mengeluh karena ketika ia minta diajari sang ayah, sang ayah langsung membuka komputer dan tenggelam dalam kerjaannya atau sang ibu yang ketiduran saat sang anak sudah siap untuk belajar bersama sang ibu...
Hiks...hiks....

Padahal kita selalu dan selalu dan selalu minta ditunjukkan jalan...